Salin Artikel

Orangtua Siswi SMP Sempat Khawatir, Sebelum Anaknya Dibunuh dan Diperkosa Oknum Pembina Pramuka

KOMPAS.com - Orangtua siswi SMP berinisial RN (13), warga di Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU), Sumatera Selatan, tak menyangka putrinya tewas secara mengenaskan.

Sebelum kejadian tersebut, orangtua korban diketahui sempat curiga dan khawatir dengan keselamatan anaknya.

Pasalnya, pelaku meminta putrinya untuk datang ke sekolah mengikuti kegiatan pramuka hanya melalui chat Facebook. Terlebih, saat itu proses belajar mengajar diketahui sedang libur untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Karena kekhawatiran itu, mereka memutuskan untuk mengantarkan putrinya dan juga menunggunya di depan pagar sekolah.

Tak hanya itu, orangtua korban juga diketahui sempat menanyakan terkait aktivitas di sekolah kepada penjaga sekolah usai mengantarkan putrinya itu.

Oleh penjaga sekolah,  sebenarnya sudah dijawab jika tidak ada aktivitas apapun di sekolah karena saat itu sedang libur.

“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah yang tidak ingin disebutkan namanya.

Karena khawatir, orang tua korban memilih untuk menunggu putrinya di kantin sekolah.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya mereka mencari anaknya di sekitar lapangan untuk memastikan keselamatan putrinya. Tapi anaknya dan juga aktivitas kegiatan pramuka ternyata tidak ditemukan.

Saat itu juga, mereka semakin khawatir dan akhirnya melapor kepada kepala desa setempat. Lalu kepala desa dibantu warga melakukan pencarian korban.

Saat itu, ada informasi dari warga, jika korban diketahui bersama pelaku bernama Aldy Sukma Wijaya (19), berjalan menuju lapangan di belakang sekolah.

Tak berselang lama, pelaku lalu diamankan untuk dimintai keterangan.

Meski awalnya sempat berdalih tidak tahu keberadaan korban, namun saat diinterogasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian akhirnya Aldy mengakui perbuatannya.

Setelah mendapat petunjuk itu, korban berhasil ditemukan di kebun belakang sekolah. Namun naas, saat ditemukan itu korban sudah meninggal dalam kondisi mengenaskan.

Dari pemeriksaan polisi, korban dibunuh oleh pelaku menggunakan balok kayu dan juga diperkosa.

"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta untuk berbalik badan. Pelaku lalu memukulnya dari belakang dengan menggunakan balok kayu," kata Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu, Sabtu (4/4/2020).

"Saat meninggal, korban kembali diperkosa oleh pelaku. Setelah itu jenazah korban diikat dan ditinggalkan di kebun," tambahnya.

Bukan pembina pramuka

Mengenai status pelaku, Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka Guritno mengatakan, Aldy bukan seorang pembina pramuka.

"Dia bukan seorang pembina atau pembantu pembina atau instruktur latihan Pramuka. Yang bersangkutan hanya pernah membantu pelaksanaan sebuah kegiatan Pramuka di Gugus Depan Pramuka yang ada di sekolah tersebut," kata Guritno dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, penyebutan pembina pramuka tidak tepat.

"Selain karena tidak terjadi saat kegiatan kepramukaan, pelaku juga bukan pelatih Pramuka," ujar Guritno.

Syarat untuk menjadi pembina Pramuka, kata dia, serendah-rendahnya pernah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Pelatih Pramuka Perkosa Bunuh Siswi SMP OKU: Orangtua Curiga Tunggu di Kantin Tak Tahu Anak Dibunuh

https://regional.kompas.com/read/2020/04/05/12132391/orangtua-siswi-smp-sempat-khawatir-sebelum-anaknya-dibunuh-dan-diperkosa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke