Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Prosedur Pasien Corona di Pemakaman Bupati Morowali Utara | Membongkar Kasus Syekh Puji

KOMPAS.com - Berita tentang pemakaman Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor menjadi sorotan pembaca Kompas.com di hari kemarin.

Pemakaman yang dilakukan petugas dengan menerapkan prosedur jenazah pasien terinfeksi virus Covid-19.

Berdasar informasi terbaru, tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar memastikan almarhum Aptripel berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Coronavirus Disease (COVID-19) saat dirawat di rumah sakit setempat, dilansir dari Antara.

Sementara itu, berita tentang pengakuan Pujiono Cahyo Widiyanto (54) alias Syekh Puji yang dilaporkan kasus dugaan pencabulan bocah 7 tahun juga menjadi sorotan.

Polisi masih dalami kasus tersebut dan memeriksa setidaknya 7 saksi.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Kepala Biro Humas dan Protokol Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Haris Kariming membenarkan Aptritel telah meninggal dunia.

Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Haris Kariming, pemakaman jenazah Aptripel Tumimomor dilakukan dengan mengikuti protokol penanganan jenazah pasien COVID-19.

"Benar, atas permintaan keluarga, jenazah almarhum telah dimakamkan di pekuburan Gowa," kata Haris, Jumat.

Sementara itu, tim dokter RSWS Makassar menyatakan, almarhum dinyatakan bertatus PDP saat menjalani perawatan.

Syekh Puji langsung membantah tudingan tersebut dan mengaku dia adalah korban pemerasan senilai Rp 35 miliar.

Dirinya mengaku, kasus tersebut terungkap setelah permintaan uang tersebut tidak diturutinya.

"Permasalahan ini berawal dari adanya skenario permintaan uang kepada saya sejumlah Rp 35 miliar dengan ancaman akan membuat berita tentang saya menikah lagi dengan anak di bawah umur berusia 7 tahun yang dipastikan akan viral karena info yang bersumber dari salah satu keluarga besar saya pasti akan dipercaya," katanya dalam surat pernyataan yang dibuat pada hari Kamis (2/4/2020).

Direktur Kriminal Umum Polda Kalimantan Barat Kombes Veris Septiansyah, mengatakan, wajah tersangka pertama berinisial A alias Anda tertangkap kamera CCTV.

Bermodal itu, polisi segera melacak dan menangkap dua dari tiga anggota komplotan perampok.

Salah satu pelaku tertangkap di Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalbar, pada Rabu (1/4/2020) malam.

“Tersangka pertama sempat mengelabui petugas dengan alasan ingin buang air kecil, lalu melarikan diri. Saat diberikan tembakan peringatan, tetapi tidak diindahkan, petugas terpaksa menembaknya," ujar Veris.

Akibat wabah corona, 16 hotel di Surabaya, Jawa Timur, untuk sementara ditutup.

"Sejumlah hotel di Surabaya per 1 April kemarin telah tutup, total ada 16 hotel," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jatim Dwi Cahyono, saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (2/4/2020).

Dwi mengatakan, selama pandemi corona, jumlah pengunjung hotel semakin sedikit.

"Pihak hotel pun tetap menggaji karyawannya. Namun, ada pemotongan gaji sebesar 50 persen," ujar Dwi.

MI (26), pemuda asal Kampung Panagan, Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tak kuasa menahan emosi saat tak diberi uang untuk memberi motor, Kamis (2/4/2020).

“Informasinya demikian, kesal tidak dibelikan motor, sehingga membakar rumah orangtuanya sendiri,” kata Paur Humas Polres Cianjur Ipda Ade Novi kepada Kompas.com via telepon seluler, Jumat (3/4/2020).

(Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor : Farid Assifa, Setyo Puji, David Oliver Purba, Candra Setia Budi)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/04/06060041/-populer-nusantara-prosedur-pasien-corona-di-pemakaman-bupati-morowali-utara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke