Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Surabaya Siap Karantina Wilayah | Polisi Bubarkan Arisan Guru di Jember

KOMPAS.com - Berita tentang karantina wilayah di sejumlah daerah masih menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada hari kemarin.

Salah satunya sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang akan menerapkan karantina wilayah sebagai upaya mencegah dan menekan penyebaran virus corona.

Selain itu, berita tentang Kapolsek Kaliwates di Jember yang membubarkan arisan para guru juga menyita perhatian.

Kapolsek Kaliwates di Jember, Kompol Edy Sudarto, sempat menegur dengan keras karena penyelenggara acara tersebut tak menghiraukannya.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, Pemkot Surabaya bersama instansi terkait akan melakukan screening bagi setiap kendaraan maupun masyarakat yang akan masuk Kota Pahlawan.

Screening tersebut akan dilakukan baik kepada kendaraan maupun masyarakat di 19 akses pintu masuk ke Kota Surabaya.

"Jadi intinya adalah kita sudah bersiap untuk melakukan karantina wilayah di Surabaya, karena meningkatnya penderita positif Covid-19 ini yang cukup memprihatinkan," kata Irvan di Balai Kota Surabaya, Senin (30/3/2020

Edy menegur dengan nada keras saat sejumlah guru tidak mengindahkan imbauan untuk tidak berkumpul di tengah wabah corona.

“Kamu kira main-main ini, kita semua semua capek, Pak. Kami enggak pulang, kami garda terdepan. Kamu macam-macam ngumpulin orang, acara apa ini, malah enak-enak pesta,” ujar Edy kepada salah satu penyelenggara yang hanya tertunduk.

"Otakmu di mana otakmu, atau pengin mati sendiri, mati aja sana. Bukan main-main ini, ayo bawa ke Polres," tambahnya.

Sesosok mayat seorang gadis ditemukan di semak-semak Desa Pak Mayam, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Minggu (29/3/2020).

Kasat Reskrim Polres Landak Iptu Idris Bakara mengatakan, mayat perempuan berusia 16 tahun tersebut ditemukan warga dalam posisi telentang di samping pohon.

"Identitasnya berinisial TN. Diduga korban pembunuhan," kata Idris saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/3/2020).

Setelah ditelusuri, korban diketahui pada Minggu pagi kemarin hendak pergi ke rumah pamannya untuk menjadi pagar ayu di acara resepsi pernikahan yang digelar di rumah pamannya yang hanya berjarak 500 meter.

Namun, korban tak kunjung tiba.

Menyandang status positif corona dan meninggal saat dikarantina di salah satu rumah sakit swasta, jenazah salah satu warga sempat tertahan di mobil ambulans selama 24 jam karena ditolak warga dan pihak Krematorium di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Senin (30/3/2020) dini hari.

Akibatnya, jenazah terpaksa disimpan di mobil ambulans yang terparkir di kantor BPBD Kota Tasikmalaya, sembari menunggu koordinasi pelaksanaan kremasi dan berkomunikasi dengan masyarakat setempat serta pemilik krematorium.

Padahal, jenazah positif corona tersebut diketahui meninggal sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu (29/3/2020) dini hari dan baru bisa dikremasi serta dikuburkan pada Senin (30/3/2020) dini hari tadi.

Seorang warga yang positif virus corona dijemput untuk menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju.

Melihat itu, para tetangga memberi dukungan moral untuk pasien tersebut. Terdengar beberapa kali teriakan "semangat" saat si pasien dibawa masuk ke ambulans.

Peristiwa tersebut terekam video dan menjadi viral di media sosial.

(Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman, Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha, Kontributor Polewali, Junaedi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Aprillia Ika, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/31/06430061/-populer-nusantara-surabaya-siap-karantina-wilayah-polisi-bubarkan-arisan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke