Update Corona di Blora: 129 ODP, 2 PDP Dinyatakan Negatif Corona

BLORA, KOMPAS.com - Sebanyak dua warga Kabupaten Blora, Jawa tengah, berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan negatif Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.

Keduanya baru saja rampung menjalani pemeriksaan kesehatan dan uji laboratorium di RSUD dr loekmono Hadi, Kudus, Jateng.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Blora Lilik Hermanto mengatakan, beberapa waktu yang lalu sempat terpantau dua warga Blora berstatus PDP.

Meski demikian, kata dia, dari hasil pemeriksaan keduanya dinyatakan negatif virus corona.

"Jadi, keduanya kita rujuk ke RSUD Loekmono Hadi Kudus dan hasilnya negatif virus corona," kata Lilik saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Sabtu (21/03/2020).

Menurut Lilik, hingga saat ini tecatat 129 warga Blora berstatus Orang Dalam Pantuan (ODP).

"Keseluruhannya adalah orang-orang yang baru saja mengikuti aktivitas ke luar kota. Di antaranya para pelajar SMPN 1 Blora yang pulang mengikuti study tour ke Bali," tuturnya.

Selain itu, kata dia, terdapat juga rombongan anggota DPRD Blora yang beberapa waktu lalu pulang Kunker dari Lombok, NTB.

"Warga dengan status ODP akan kita pantau selama 14 hari. Kami himbau ketika dalam waktu 14 hari terdapat gejala seperti demam, batuk dan flu untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit," pungkas Lilik.

Diketahui, satu kasus pasien positif virus corona baru di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (22/3/2020).

Dengan demikian, jumlah orang yang positif Covid-19 di Jawa Tengah menjadi 15, tiga di antaranya meninggal dunia.

Pasien yang baru dinyatakan positif tersebut adalah seorang laki-laki yang pernah kontak dengan pasien di RSUD Margono Kabupaten Banyumas.

Saat ini pasien tersebut diisolasi di RSUD Moewardi Solo.

"Saat ini ada 2.416 orang dalam pengawasan (ODP) di Jateng, 196 pasien dalam pemantauan (PDP) telah dirawat dan positif sebanyak 15 orang," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Minggu (22/3/2020).

Ganjar mengatakan kenaikan jumlah orang yang positif terinfeksi virus corona akan terus terjadi.

Untuk itu, seluruh rumah sakit di Jawa Tengah diminta siap mengantisipasi lonjakan itu.

Ganjar juga meminta kepada seluruh rumah sakit menghitung segala kebutuhan terkait penanganan virus corona.