Cegah Corona, Puluhan Siswa di Jambi Disemprot Disinfektan Usai Pulang Study Tour

KOMPAS.com - Pulang dari study tour di wilayah pandemi corona, puluhan siswa dan guru di SMAN 1 Kota Jambi, serta kru bus pariwisata, langsung mendapat penyemprotan disinfektan, Jumat (20/3/2020).

Dilansir dari Antara, rombongan tersebut baru saja tiba dari study tour di Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan Malang.  

"Malam ini setiba di Jambi mereka akan menjalani karantina pemeriksaan di Bapelkes Provinsi Jambi, di kawasan Pijoan, Kabupaten Muarojambi, dan bila tidak ada yang mengalami gejala akan dipulangkan ke rumah masing-masing," kata Johansyah, Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, Jumat (20/3). 

"Namun jika ada yang berpotensi atau mengalami gejalanya maka akan diisolasi langsung untuk dirawat di RSUD Raden Mattaher atau RSUD H Abadul Manap," tambahnya.

Seperti diketahui, dua bus pariwisata tersebut langsung diarahkan menuju Bapelkes Provinsi Jambi.

Para petugas medis yang sudah menunggu langsung menyemprotkan disinfektan ke setiap penumpang yang turun di pintu bus.

Setelah itu, petugas mengukur suhu tubuh satu per satu. Saat pemeriksaan berlangsung, para petugas dan peserta study tour juga menerapkan social distancing.

Selain itu, orangtua murid yang mengikuti study tour juga dikumpulkan untuk diberi pengarahan terkait isolasi mandiri.

Johansyah, yang sekaligus sebagai Juru Bicara Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jambi, mengatakan, dari hasil pemeriksaan, seluruh siswa dan guru serta kru bus dinyatakan sehat.

Mereka pun diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.  Namun, para orangtua murid diharapkan untuk memonitor kondisi kesehatan anak-anaknya.

Ia berharap, kondisi seluruh siswa dan siswi serta seluruh personel yang ikut dalam field trip tersebut bagus dan tidak terindikasi COVID-19.

Data di Jambi

Menurut Johansyah, hingga saat ini ada lima orang suspect COVID-19 masih diisolasi di RSUD Raden Mattaher Jambi.

Lima orang tersebut dirawat sejak Minggu (15/3) malam dan Selasa (17/3).

Salah satunya adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tebo. Lalu, status kelima pasien itu adakah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan menunggu hasil uji laboratorium.