Salin Artikel

Ini Alasan Misa Penahbisan Uskup Ruteng Tak Bisa Ditunda

RUTENG, KOMPAS.com - Bupati Manggarai, Flores, NTT, Deno Kamelus mengatakan, sangat sulit untuk menunda upacara penahbisan Uskup Keuskupan Ruteng Mgr Siprianus Hormat.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepata Penanganan Virus Corona Doni Monardo meminta Keuskupan Ruteng, Manggarai, NTT, menunda acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng untuk mencegah penularan virus corona.

Kamelus menuturkan, acara itu sulit ditunda lantaran sudah terjadwal beberapa bulan lalu.

Upaya pencegahan terhadap virus corona, kata Kamelus, tetap dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai yang siaga di lapangan.

Kebijakan dari pemerintah pusat tetap dilaksanakan dengan baik, di mana seluruh umat yang hadir dicek dengan alat thermogun.

Umat juga diberikan hand sanitizer oleh petugas Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.

Umat Katolik yang hadir dalam perayaan misa ini kurang lebih 1.500 orang.

"Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai terus melaksanakan kebijakan dari pemerintah pusat terhadap penanganan dan pencegahan Covid-19," ujar Kamelus, di depan pintu masuk Gereja Katedral Ruteng, Kamis (19/3/2020).


Kamelus menyatakan, umat dari luar wilayah Manggarai Raya yang hadir hanya satu persen.

"Pemerintah bersama panitia penahbisan Uskup Keuskupan Ruteng terus mengawasi umat yang datang dari luar Manggarai selama berada di Kota Ruteng," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepata Penanganan Virus Corona Doni Monardo meminta Keuskupan Ruteng, Manggarai, NTT, menunda acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng untuk mencegah penularan virus corona.

Hal tersebut disampaikan Doni dalam suratnya kepada Kardinal dan Bupati Manggarai.

Namun, penahbisan tetap digelar, Kamis (19/3/2020).

(KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/19/12213691/ini-alasan-misa-penahbisan-uskup-ruteng-tak-bisa-ditunda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke