Salin Artikel

Kasus Dugaa Perkosaan Siswi Difabel di Rote Ndao, Sekolah Sempat Usut Laporan Korban

Saat melaporkan TU ke Polres Rote Ndao, AN ditemani kedua orangtuanya.

Kasubag Humas Polres Rote Ndao, Anam Nurcahyo mengatakan, AN merupakan siswi di salah satu SMP di Kabupaten Roten Ndao.

Selama bersekolah, ia tinggal di asrama.

Menurut Anam, setelah pemerkosaan itu, AN melaporkan insiden itu kepada kepala asrama. Laporan itu diteruskan ke kepala sekolah.

Kepala sekolah pun memanggil TU untuk mengklarifikasi kabar tersebut. Tapi, sang guru membantah hal itu.

Anam menyebut, karena tak ada saksi mata, pihak sekolah tak menindaklanjuti laporan itu.

Mengetahui hal itu, AN meminta agar pihak sekolah menghubungi orangtuanya untuk melaporkan insiden itu.

"Namun ibu asrama korban tidak memenuhi permintaan tersebut, sehingga akhirnya korban memutuskan untuk melarikan diri dari asrama dan pulang ke orangtuanya untuk melaporkan kejadian yang dialaminya," kata Anam kepada Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

Tak terima anaknya diperkosa, orangtua AN mendatangi SPKT Polres Rote Ndao dan melaporkan tindakan bejat TU.

Sebelumnya diberitakan, TU, seorang guru di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga memerkosa siswi difabel berinisial, AN (19).

Kasus itu terbongkar karena AN melaporkan tindakan gurunya ke Polres Rote Ndao.

AN diperkosa di hutan yang tak jauh dari sekolah.

Pemerkosaan terjadi, usai TU membonceng AN dari Kota Baa, ibu kota Kabupaten Rote Ndao, dengan menggunakan sepeda motor.

Keduanya pergi membeli bakso. Dalam perjalanan pulang, TU lantas memerkosa gadis itu.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/18/23585201/kasus-dugaa-perkosaan-siswi-difabel-di-rote-ndao-sekolah-sempat-usut-laporan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke