Salin Artikel

Wagub Maluku Utara Mengamuk di Pelantikan Pejabat, Ini Penjelasan Pemprov

Saat itu, Wakil Gubernur Al Yasin mengamuk dan menunjuk-nunjuk Gubernur Abdul Gani yang sedang memimpin acara pelantikan 11 pejabat eselon II.

Usai menggelar rapat, Abdul Gani langsung memasuki kediamannya dan meninggalkan wartawan yang telah menunggu.

"Mau istirahat dulu," kata Abdul Gani di kediamannya, Selasa (17/3/2020).

Sementara itu, Kepala Biro Protokoler, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Provinsi Maluku Utara M Muliadi Tutupoho mengatakan, kejadian itu terjadi bukan saat pelantikan tapi pascapelantikan.

Insiden itu terjadi karena ada kesalahan pahaman antara Wagub Al Yasin dengan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Idrus Assagaf.

"Itu hanya miss komunikasi antara Kepala BKD dan Wagub, tapi prinsipnya tidak ada masalah, hanya miss saja," kata Muliadi kepada Kompas.com.

Muliadi mengatakan, insiden itu tak mengganggu kinerja pemerintahan Provinsi Maluku Utara.

Pemerintahan masih berjalan seperti biasa.

Saat ditanya tentang perubahan lokasi pelantikan yang dikeluhkan Wagub Al Yasin, Muliadi menyebut hal itu terjadi secara mendadak.

Acara pelantikan itu seharusnya diselenggarakan di Kantor Gubernur, Sofifi. Tapi, pelantikan dipindahkan ke kediaman gubernur di Kota Ternate.

"Jadi memang perpindahan itu mendadak," kata Muliadi.

Mulyadi menjelaskan, pemindahan lokasi pelantikan karena Gubernur Abdul Gani baru saja menghadiri wisuda terbuka di Kabupaten Halmahera Selatan.

Gubernur, kata dia, tak bisa melanjutkan perjalanan ke Sofifi, karena faktor kesehatan dan dilarang dokter.

"Tidak bisa melanjutkan karena larangan dokter untuk istirahat dulu, sehingga agenda di sana (Sofifi) dialihkan ke Ternate,” kata Muliadi.

Muliadi menegaskan, kericuhan di ruang pelantikan itu terjadi karena kesalahpahaman Wagub Al Yasin dengan Kepala BKD Idrus.

"Makanya kemarahan pak wagub kemarin itu ke Kepala BKD,” katanya lagi.

Sementara ditanya soal satu titipan wagub yang tidak diakomodasi Gubernur Abdul Gani, Muliadi enggan menanggapi.

“Kalau yang itu saya tidak bisa,” jelas Muliadi.


Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Al Yasin Ali mengamuk saat pelantikan pejabat eselon II di kediaman gubernur, Kota Ternate.

Pelantikan yang berlangsung di lantai 2 kediaman gubernur itu mendadak hening saat Wagub Al Yasin memasuki ruangan.

Wagub Al Yasin langsung mengamuk dan menunjuk-nunjuk Gubernur Abdul Gani.

Ia mengaku kesal karena tak diberi tahu lokasi pelantikan dipindahkan.

Padahal, Wagub Al Yasin telah menunggu di lokasi pertama pelantikan, Kantor Gubernur, Sofifi.

Di sana, seluruh persiapan dan makanan ringan telah disiapkan. Tapi, Al Yasin curiga karena perlahan tamu undangan dan pejabat yang akan dilantik meninggalkan lokasi.

Al Yasin mencari tahu alasannya ketika ruangan itu sepi.

Setelah mendengar lokasi pelantikan dipindahkan, Al Yasin langsung menuju Kota Ternate menggunakan kapal cepat.

Ia sempat menelepon Gubernur Abdul Gani saat tiba di depan kediaman gubernur, tapi tak diangkat.

Al Yasin kesal ketika mendapati acara pelantikan digelar di salah satu ruangan lantai 2 kediaman gubernur.

Ia langsung mengamuk ketika Gubernur Abdul Gani memberikan sambutan.

“Kita kan paket, kenapa tidak ada koordinasi dengan saya. Harusnya pelantikan dilaksanakan di Kantor Gubernur Sofifi, kenapa harus diarahkan ke Ternate, dan tidak ada koordinasi sama sekali dengan saya, ada apa,” kata Al Yasin.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/17/19070311/wagub-maluku-utara-mengamuk-di-pelantikan-pejabat-ini-penjelasan-pemprov

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke