Salin Artikel

Bupati Belu: Ternyata Warga Takut Periksa di Rumah Sakit karena Tak Punya BPJS

KOMPAS.com - Bupati Belu Willy Lay mengatakan, salah satu penyebab tingginya angka kematian pasien demam berdarah dengue (DBD) di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), adalah warga takut ke rumah sakit karena tak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Hal itu membuat penanganan terhadap pasien terlambat, karena saat pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis.  

“Saya sudah cek langsung, ternyata masyarakat takut datang ke rumah sakit karena tidak punya BPJS," ungkap Willy, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/3/2020) malam.

Melihat kondisi itu, Willy segera memerintahkan seluruh kepala desa, lurah, camat dan instansi lainnya untuk membawa warga yang menderita demam ke puskesmas atau rumah sakit tanpa dipungut biaya.

"Semua pasien yang datang berobat tidak usah bayar. Gratis dulu, supaya mereka tidak takut datang. Ada BPJS atau pun tidak, tetap harus ditangani," tegas dia.

Selain itu, Willy mengatakan, kasus DBD di Belu sudah bisa ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), namun pemerintah daerah masih berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan NTT.

“Saya lebih senang KLB sehingga penanganannya lebih cepat dan terkendali, dan bisa minta bantuan dari pemerintah pusat,” kata Willy.


Data kasus DBD di NTT

Terkait data penderita DBD, kata Willy, selain lima orang meninggal, terdapat 355 orang dirawat sejak Januari hingga Maret 2020.

Sementara itu, dilansir dari Antara, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan, 22 kabupaten/kota di provinsi berbasis kepulauan ini telah terpapar penyakit DBD, dengan jumlah korban meninggal mencapai 39 orang dengan 3.284 kasus DBD.

"Semua kabupaten/kota di NTT telah terpapar dengan kasus penyakit DBD. Serangan penyakit DBD yang sebelumnya hanya terjadi pada lima kabupaten/kota ternyata telah menyebar ke semua kabupaten di NTT," kata Asisten bidang pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jamal Ahmad, usai membuka kegiatan Bakohumas terkait penanganan kasus DBD di Kupang, Jumat.

(Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/16/12050041/bupati-belu-ternyata-warga-takut-periksa-di-rumah-sakit-karena-tak-punya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke