Salin Artikel

Kasus DBD di Gresik Turun Drastis, Ini Rahasianya

Dari catatan Dinkes Gresik, kasus DBD pada Januari 2019 sebanyak 120 kasus, Februari 59 kasus, dan Maret ada 44 kasus.

Sepanjang 2019, terdapat dua penderita DBD yang meninggal dunia.

"Untuk tahun ini, di Januari itu hanya terdapat 7 kasus, kemudian Februari ada 9 kejadian, dan Maret hingga hari ini baru tercatat 5 orang. Dari laporan, juga belum ada korban meninggal dunia," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr Ummi Khoiroh kepada awak media di halaman gedung Pemkab Gresik, Senin (16/3/2020).

Ummi mengatakan, turunnya kasus DBD di Gresik, disebabkan pola hidup sehat yang sudah diterapkan dengan baik oleh masyarakat.

"Karena sejak Bulan September 2019, bupati sudah mengeluarkan surat edaran mengenai gerakan pola hidup sehat serta gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang itu diminta segera ditindaklanjuti sebelum musim penghujan tiba," kata Ummi.

Gerakan PSN terbukti efektif dalam pencegahan penyebaran nyamuk aedes aegypti.

Ditambah lagi kegiatan fogging yang sebelumnya melalui prosedur perizinan dinkes, kini langsung diarahkan melalui puskesmas setempat.\

"Jadi masyarakat yang meminta fogging di daerahnya, bisa langsung meminta kepada puskesmas setempat. Ini juga efektif karena mengurangi antrian panjang dan dapat segera dilakukan fogging, guna meminimalisasi nyamuk terbang ke tempat lain," terangnya.

Dinkes Gresik juga meluncurkan inovasi yang diberi nama "Si Cantik Cerdas".

Ini merupakan kegiatan yang menempatkan satu juru pemantau jentik untuk satu rumah, yang langsung dikoordinasikan oleh RT/RW setempat.

"Untuk para penderita DBD, semua sudah dilakukan perawatan medis dan mereka semua kini juga sudah sembuh. Hari ini sudah tidak ada pasien DBD yang dirawat di rumah sakit," tutur Kepala Dinkes Gresik, Saifudin Ghozali.

Hingga 10 Maret 2020, tercatat sebanyak 1.766 kasus DBD terjadi di Jawa Timur, dengan 15 penderita meninggal dunia.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/16/11075511/kasus-dbd-di-gresik-turun-drastis-ini-rahasianya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke