Salin Artikel

Siswi SMP di Pangkep yang Pura-pura Diculik Kurang Dapat Perhatian Orangtua

Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengungkapkan, ada beberapa motif SR sehingga mengarang rekayasa penculikannya kepada orangtuanya.

Selain takut dimarahi orangtuanya karena menghilangkan sandal ibunya, SR juga merasa sering dibanding-bandingkan dengan empat saudaranya yang semuanya laki-laki.

"Korban merasa sering dibanding-bandingkan dengan saudaranya yang lain oleh orangtuanya," kata Ibrahim saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (10/3/2020).

Ibrahim mengatakan SR juga sering diejek oleh adik laki-lakinya. Puncak kekecewaan SR terjadi sewaktu kakaknya menyuruhnya untuk pergi dari rumah.

Sewaktu bersembunyi di gudang beras milik tetangganya, SR kemudian mengingat semua hal-hal yang membuatnya sakit hati sehingga dari situ timbul niat untuk merekayasa penculikannya.

"Selain ingin mendapat simpatik dan perhatian dari orangtuanya. Namanya anak-anak kan dia cekcok dengan adiknya, saling mengejek," ujar Ibrahim.

Meski orangtua SR telah meminta maaf, Aji menyebutkan kasus rekayasa penculikan tersebut masih berlanjut.

Menurut Aji saat ini pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan terkait tindakan yang akan diambil untuk SR.


Sementara untuk pengawasan orangtua, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Pangkep agar mencegah terjadinya perbuatan yang dapat merugikan SR.

"Sementara kita lengkapi pemeriksaan dulu. Tentunya kita koordinasi dengan Bapas dan Dinas Sosial," ujar Aji.

Sebelumnya diberitakan polisi mengungkap kasus rekayasa penculikan yang dikarang oleh Mawar alias SR (12), siswi kelas 2 SMP di Kampung Maleleng, Kecamatan Pangkajene, Pangkep, Sulawesi Selatan, Sabtu (7/3/2020).

Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, SR terpaksa mengarang cerita rekayasa penculikan lantaran dirinya takut dimarahi orangtuanya karena menghilangkan sandal ibunya.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/10/15385251/siswi-smp-di-pangkep-yang-pura-pura-diculik-kurang-dapat-perhatian-orangtua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke