Salin Artikel

Pilih Jalur Independen, Langkah Bupati Jember Faida Dinilai Anomali

Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember Agus Trihartono mengatakan, seharusnya partai politik mengusung calon petahana karena peluang yang lebih besar.

“Itu baru terjadi di Jember (petahana maju dari jalur independen), karena biasanya petahana itu punya hukum besi,” kata Agus kepada Kompas.com, Senin (9/3/2020).

Menurutnya, calon petahana lebih dikenal masyarakat dan memiliki peluang yang lebih besar untuk menang.

Agus justru mempertanyakan keputusan partai politik di Jember tak mendukung Faida.

“Ini akan menjadi studi menarik, apakah mesin politik lebih kuat atau pemilih di Jember lebih independen,” terang dia.

Agus tak berani berandai-andai dengan hasil Pilkada Jember 2020. Menurutnya, kemenangan kandidat di pilkada tergantung cara kampanye.

Meskipun, calon petahana telah bekerja selama lima tahun dan lebih dekat dengan masyarakat, calon lain juga memiliki kesempatan jika menggunakan cara kampanye yang tepat.

“Menurut saya tergantung pada kampanye yang dilakukan, menawarkan yang lebih kompleks,” katanya.

Salah satu cara kampanye yang dinilai efektif adalah berinteraksi langsung dengan masyarakat. Para kandidat, kata dia, tak cuma menyebarkan baliho dan poster ke penjuru kabupaten.

Para kandidat harus memaparkan program dan rencana pembangunan yang lebih baik.

Sejauh ini, 11 partai politik di Jember telah sepakat berkoalisi melawan petahana. Agus menilai hal itu dilakukan untuk mengalahkan calon petahana.

"Mereka yakin mesin politik masih sangat kuat," kata dia.

Agus mengingatkan, jalur independen memang memberikan alternatif bagi masyarakat. Tapi, masalah bisa terjadi jika calon independen terpilih dan memerintah.

“Jalur perseorangan sebenarnya memberi alternatif, tapi masalahnya kalau sudah terpilih, hubungan dengan legislatif yang sulit,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Faida memilih maju dari jalur independen karena mengantongi dukungan dari masyarakat Jember. Ia mendaftarkan diri sebagai calon independen ke KPU Jember pada Minggu (23/2/2020).

“Sejatinya, maju melalui jalur indepen ini tidak kami rancang sebelumnya. Tapi ini berjalan mengalir begitu saja,” kata Faida saat konferensi pers di rumahnya, jalan Letjen Panjaitan, Kelurahan Sumbersari, Sabtu (22/2/2020). 

Jalur independen itu sesuai dengan keinginan relawan yang ingin memberikan dukungan secara langsung.

“Kami mengambil sikap mengakomodir dukungan itu secara terstruktur dan mewadahinya melalui jalur independen,” jelas Faida.

Faida menggandeng pengusaha Dwi Arya Nugraha Oktavianto atau Vian, sebagai calon wakil bupati. Saat pendaftaran berkas dukungan, Faida-Vian mengantongi 178.224 dukungan, melebihi syarat dukungan minimal sebanyak 121.127 dukungan.

Pada Pilkada 2015, pasangan Faida- KH Abdul Muqiet Arif diusung partai PDIP, Nasdem, PAN dan Hanura. Empat partai ini memilih tak mendukung Faida di pilkada berikutnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/09/17262681/pilih-jalur-independen-langkah-bupati-jember-faida-dinilai-anomali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke