Salin Artikel

Fenomena Tanah Bergerak di Trenggalek, 6 Rumah Rusak

Dilaporkan dua rumah alami kerusakan sedang, di mana salah satu penghuni memutuskan meninggalkan rumah tersebut karena khawatir roboh.

Sebagaian besar dinding rumah retak, bahkan fondasi rumah ambrol.

"Diduga, tanah retak ini terjadi karena tidak adanya penahan tanah pinggir sungai,” ujar Kepala Desa Pringapus, Tamsi di lokasi, Kamis. 

Fenomena tanah bergerak sudah terjadi sejak 2018.

Kondisi pergerakan tanah semakin parah terjadi pada awal Maret 2020 ketika hujan deras.

Tanah ambles sedalam 50 sentimeter.

Dari pantauan di lokasi, tanah yang retak di kawasan tersebut lokasinya berdekatan dengan aliran sungai.

Tanah retak merambat dari tepi sungai, hingga merusak perumahan warga.

Pada radius sekitar 200 meter, juga ditemukan retakan tanah yang semakin hari semakin memanjang dan membesar.

“Retakan tanah di desa kami terjadi secara bertahap, dan tahun kemarin sudah terjadi,” ujar Tamsi.

Salah satu warga yang rumahnya rusak, Mugio menjelaskan, ia sudah meninggalkan rumahnya sekitar lima hari terakhir.

Ia lebih memilih tinggal di rumah saudaranya, karena khawatir tanah yang amblas semakin parah. 

 “Amblasnya langsung, siang hujan deras, malam sudah terlihat seperti ini,” kata Mugi. 

Selain itu, tembok bagian dalam rumah juga retak. Kedalaman tanah amblas di belakang rumah sekitar 50 sentimer.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/05/16514871/fenomena-tanah-bergerak-di-trenggalek-6-rumah-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke