Salin Artikel

Kisah Febby, Gadis yang Piawai Gambar Sketsa Wajah Tak Bisa Lanjut ke SMA karena Biaya

Putri kelahiran 16 Februari 2003 ini tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang menengah atas karena masalah ekonomi kedua orangtuanya.

Sebelumnya Febby, sapaan akrabnya, lulus MTs tahun 2019 lalu.

Sehari-hari selain menjaga warung milik orangtuanya, saat waktu senggang, Febby menggambar. Ia begitu piawai menggambar sketsa wajah.

Selain itu, anak pertama Yani Hendrayani (38) dengan ayah tirinya Aden Sobandi (50) itu juga punya pekerjaan lain, yakni memijat neneknya, Pipih (60) yang menderita stroke. Ia pernah diasuh lama sangat nenek. 

"Sudah lebih enam bulan bantuin ibu di warung sama mengurus nenek yang lagi sakit stroke," ungkap Febby saat ditemui Kompas.com di warungnya, Kamis (5/3/2020).

Febby mengakui sebenarnya setelah lulus MTs, ia ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

Namun, karena kondisi ekonomi kedua orangtuanya yang tak mampu, keinginan itu pupus sudah.

"Sampai saat ini juga ijazah MTs belum diambil karena ada yang harus dibayar," aku dia.

Saat ditanya mengenai kemampuannya menggambar sketsa wajah, remaja yang murah senyum ini mengaku keterampilan itu diperolehanya secara otodidak.

Awalnya saat masih kecil, ia sering mencoret-coret di kertas dan dinding.

"Lebih sukanya saat SD suka coret-coret saja,  tapi lama-lama bisa menggambar sketsa," tutur Febby yang bercita-cita menjadi pelukis.

Hingga saat ini sudah banyak gambar sketsa wajah yang dihasilkannya, terutama pesanan dari teman-teman dan guru-gurunya.

Selain itu, ada juga warga atau kenalan yang diminta wajahnya digambar sketsa.

Biasanya lanjut dia untuk anak-anak pelajar, membuat sketsa wajah dikenai harga Rp 20.000 per gambar.

Saat masih sekolah, uangnya digunakan untuk kebutuhan alat sekolah dan membeli keperluan menggambar.

"Sekarang juga masih suka menggambar," kata Febby sambil memperlihatkan beberapa hasil gambar sketsanya.

Selanjutnya, dia pun langsung kembali menggambar wajah temannya di atas kertas yang belum selesai.

Dengan tangan kirinya, dia menggoreskan pensil secara apik di atas kertas.

Sesekali dia melihat gambar wajah yang tersimpan dalam telepon genggamnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/05/16071821/kisah-febby-gadis-yang-piawai-gambar-sketsa-wajah-tak-bisa-lanjut-ke-sma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke