Salin Artikel

Duduk Perkara Satu Warga Padang Sidempuan Diduga Suspect Corona, Surat Rujukannya Viral hingga Dirawat di Medan

Warga yang satu bulan baru kembali dari Singapura ini, mengeluh sakit dan diduga suspect corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Sidempuan Sopian Subri mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan pasien negatif atau positif virus Corona, karena mereka belum memiliki sarana dan prasarana.

Dan untuk memastikannya, pasien bersama keluarga dan tenaga medis sudah diberangkatkan ke RS H Adam Malik di Medan, Selasa (3/3/2020).

"Kalau dilihat dari riwayat perjalanan pasien ke luar negeri sudah lebih dari satu bulan, dan masa inkubasi virus corona adalah 14 hari. Dan kita memastikannya dengan merujuk pasien ke rumah sakit di Medan," kata Sopian, Selasa (3/3/2020) malam.

Sakit pulang dari Singapura, kunjungi dokter umum

Sebelumnya, warga yang mengeluh sakit itu, mengunjungi salah satu tempat praktek dokter umum yang ada di sekitar tempatnya.

Dan kepada dokter ia juga bercerita, baru-baru ini berkunjung ke Singapura.

Dan dari cerita pasien itu, kemudian mendorong dokter merujuk ke RSUD Kota Padang Sidempuan dengan catatan diduga suspect corona.

Sore, setelah pasien tiba di IGD RSUD Kota Padang Sidempuan, pihak rumah sakit merujuk pasien ke Rumah Sakit Metta Medika di Jalan SM Raja, Kota Padang Sidempuan, untuk dilakukan rontgen.

Alasannya, alat yang ada di rumah sakit rujukan yang ditetapkan Kemenkes RI itu sedang dalam keadaan rusak.

Setelah dilakukan rontgen, sekitar pukul 18.10 wib, pasien kembali lagi ke RSUD Kota Padang Sidempuan.


Rujukan suspect corona viral, warga heboh

Sekitar pukul 19.15 WIB, masyarakat heboh, surat rujukan berisi catatan pasien diduga suspect corona yang dikeluarkan dokter praktek beredar di media sosial.

Juga unggahan dan postingan netizen berisi informasi soal adanya satu warga di Padang Sidempuan terjangkit Corona.

AS, salah satu keluarga kandung pasien mengatakan, adik perempuannya itu baru tiga hari belakangan mengaku sakit di bagian dada.

Namun begitu, selama ini memang sering sakit, dan terbiasa kelelahan.

"Bagaimanalah, masih lajang pula. Sering bekerja sampai lembur, dan memang sering kali mengeluh sakit," ujar AS.

Kata AS, pada 24 Januari 2020, adiknya memang baru berkunjung ke Singapura.

Selanjutnya pada 25 Januari singgah ke Batam menghadiri acara pesta pernikahan rekannya di sana. Dan pada 29 Januari, pasien sudah berada kembali di Kota Padang Sidempuan.

"Ada temannya yang ikut juga bersama dia, sampai saat ini tidak ada mengeluh sakit. Begitu juga keluarga yang sehari-hari bersamanya sudah satu bulan lebih, tidak ada memiliki gejala seperti virus Corona itu," ungkap AS.

AS yakin, adiknya tidak suspect apalagi sampai terjangkit corona.

Dan hal itu dibuktikannya dengan tidak menggunakan masker serta bersentuhan langsung dengan pasien sesaat sebelum adiknya dibawa ke rumah sakit di Medan untuk diperiksa lebih lanjut.


Dirawat di RSUP Adam Malik di Medan

Dalam konferensi pers yang dilakukan pada Rabu siang (4/3/2020), hadir Ketua Tim Penyakit Infeksi New-Emerging (PINERE) Widi Raharjo, Koordinator Penanganan Covid-19 Ade Rahmaini dan Kepala Sub Bagian Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak.

Ade mengatakan, 4 orang itu masuk tidak bersamaan, dari Selasa malam (3/3/2020) hingga Rabu pagi tadi (4/3/2020).

"Kemarin ada 4 kasus masuk ke RSUP Adam Malik. Semuanya kita periksa dengan seksama, hari ini, tim PINERE sudah periksa semua. Hanya 1 yang dalam pemantauan dan akan dikembalikan ke Dinkes untuk dipantau," katanya.

Dia merinci, 4 orang itu berasal dari Rumah Sakit Murni Teguh, masuk pada Selasa malam (3/3/2020), satu orang datang sendiri dari klinik dokter spesialis di Medan, dari Rumah Sakit Haji Medan masuk pada Rabu dini hari (4/3/2020), dan dari Padang Sidempuan, masuk pada pagi tadi.

"Dipulangkan. Mereka bukan dalam pengawasan, tapi orang dalam pemantauan. Kalau pengawasan berarti kita rawat. Ini tidak," katanya.

Dia membenarkan satu orang di antaranya memiliki riwayat kontak fisik dengan orang Singapura yang tidak jelas apakah sakit atau tidak.

Orang tersebut kontak dengan orang Singapura karena pekerjaannya.

"Saat masuk kondisinya bagus dan stabil. Yang pasti di sini kita nilai, kita periksa itu bukan. Dan sudah lebih dari masa inkubasi, bahkan ada yang lebih dari satu bulan dari Singapura," katanya.


Pasien kategori dalam pengawasan, bukan pemantauan

Ade menjelaskan, yang masuk ke kriteria untuk dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik adalah yang dalam pengawasan, bukan pemantauan.

"Kalau untuk sistem rujuknya, kita sudah sepakati, sebelum dirujuk maka dikoordinasikan dengan person in charge(PIC), ke saya atau ada satu lagi selain saya. Ketika sudah oke, maka baru dikirim. Tidak seketika itu kita katakan bahwa itu positif, tapi harus dilihat, periksa langsung," katanya.

Kepala Sub Bagian Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, 4 orang tersebut saat masuk ke RSUP Haji Adam Malik, dalam penangananya langsung dilakukan isolasi.

"Setelah itu kita periksa tidak ada yang mengarah ke corona. Tapi (istilahnya) bukan negatif ya. Kalau negatif itu artinya sudah dirawat, ini tidak. Hanya periksa darah, foto thoraks-nya," katanya.  

https://regional.kompas.com/read/2020/03/05/07245191/duduk-perkara-satu-warga-padang-sidempuan-diduga-suspect-corona-surat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke