Salin Artikel

Penjelasan Ikatan Apoteker Soal Kelangkaan Masker di Purwokerto

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sejak merebaknya kabar virus corona Januari lalu, keberadaan masker menjadi barang langka di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Ketua Pengurus Cabang Banyumas Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Khafidz Nasrudin menjelaskan, kelangkaan stok masker di apotek dan sarana pelayanan kefarmasian yang lain disebabkan kelangkaan pasokan dari distributor resmi.

"Apoteker anggota IAI bukan penimbun masker dan hand sanitazer. Kelangkaan disebabkan dari distributor resmi, bukan karena penimbunan oleh apoteker. Kami berkomitmen menjaga kestabilan harga masker dan hand sanitazer," kata Khafidz di Purwokerto, Rabu (4/3/2020).

Khafidz mengungkapkan, kelangkaan masker terjadi di seluruh apotek di Kabupaten Banyumas yang berjumlah sekitar 205.

Permintaan masker, kata dia, mulai naik drastis sejak adanya kabar virus corona Januari lalu.

"Kebutuhan normal paling satu hari satu boks isi 50 lembar, itu belum tentu habis. Harga normal sebelum ada permintaan berlebihan Rp 30.000 sampai Rp 35.000 per boks paling mahal. Kalau masker N-95 memang lebih mahal sekitar Rp 500.000 per boks," ujarnya.

Khafidz mengimbau, kepada masyarakat agar tidak berlebihan dalam merespons kabar mengenai virus corona ini.

"Sejatinya penyebaran virus corona bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan bersih. Prioritas yang mengenakan masker adalah orang yang terinfeksi terlebih dahulu, kemudian baru yang melakukan kontak langsung.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/04/18461831/penjelasan-ikatan-apoteker-soal-kelangkaan-masker-di-purwokerto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke