Pihak rumah sakit, disampaikan plt Bupati Cianjur Herman Suherman, telah mengirimkan sampel darah ke Litbangkes Kemenkes RI untuk diuji labolatorium.
“Kalau hasil observasi sementara oleh tim medis di sini, tidak mengarah ke sana (suspect virus corona). Namun, kehati-hatian tentu perlu dilakukan,” kata Herman kepada Kompas.com di Pendopo, Selasa (3/3/2020) petang.
Apalagi, selain mengalami gejala seperti demam, batuk dan sesak, pasien yang bekerja di sebuah restoran China di Jakarta itu punya riwayat kontak dengan warna negara asing (WNA) dari China.
"Namun tentunya kita berharap hasilnya nanti negatif, agar Cianjur bisa benar-benar bebas dari ancaman virus corona," ujar dia.
Herman juga akan segera mengirimkan surat kepada semua manajemen rumah sakit yang ada di Cianjur agar menyiapkan ruang khusus dalam menghadapi wabah virus corona atau Covid-19 ini.
Puskesmas siaga
"Sejauh ini baru RSUD yang sudah ada (ruang isolasi). Kalau untuk puskesmas-puskesmas kita sudah instruksikan siaga penuh," ucap Herman
Sebelumnya diberitakan, seorang pasien RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat diisolasi di ruangan khusus setelah mengalami gejala yang mirip dengan gejala virus corona atau Covid-19.
Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 40 tahun itu masih menjalani observasi dan pemeriksaan intensif tim medis.
Namun, berdasarkan pemeriksaan awal dari pihak Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI), sejauh ini, pasien tidak mengarah ke indikasi suspect virus corona.
https://regional.kompas.com/read/2020/03/04/07553811/sampel-darah-pasien-suspect-corona-di-ruang-isolasi-rsud-cianjur-dikirim-ke