Salin Artikel

Belasan Rumah di Pekalongan Rusak Akibat Tanah Bergerak

Kawasan yang terdampak tanah bergerak, sejak Minggu (1/3/2020) hingga Senin (2/3/2020) pagi diguyur hujan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekalongan Budi Raharjo mengatakan, pergerakan tanah di desa itu menyebabkan tanah retak dengan lebar 2 sentimeter sampai 5 sentimeter dengan kedalaman 20 sentimeter sampai 50 sentimeter.

"Kita sudah melakukan pengecekan ke lokasi bencana itu sekaligus menyalurkan bantuan logistik pada warga setempat," kata Budi di Pekalongan.

Menurut perangkat Desa Werdi, Edi, selain menyebabkan bagian dinding, lantai, dan pondasi 17 rumah warga retak, pergerakan tanah juga menyebabkan jalan desa amblas sedalam 20 sentimeter.

"Struktur tanah di Desa Werdi memang cukup labil saat intensitas curah hujan tinggi sehingga menimbulkan potensi tanah gerak. Oleh karena, setiap terjadi hujan deras kami terus berjaga-jaga," katanya.

Sebenarnya Pemerintah Desa Werdi sudah menganjurkan warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman apabila hujan deras turun tapi mereka memilih bertahan di rumah.

BPBD Pekalongan mengimbau warga yang tinggal di dekat area tanah retak waspada karena hujan masih turun.

"Intensitas curah hujan masih cukup tinggi sehingga berpotensi menimbulkan tanah retak atau longsor di lokasi rawan bencana. Oleh karena, kami mengimbau warga selalu waspada saat terjadinya hujan deras," kata Budi.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/02/13262201/belasan-rumah-di-pekalongan-rusak-akibat-tanah-bergerak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke