Salin Artikel

Kakak Kelas yang Menyodorkan Kotoran Manusia Dikeluarkan dari Sekolah

Sebelumnya, kedua siswa tersebut dinilai melakukan perbuatan yang tidak pantas terhadap siswa lain yang merupakan adik kelas mereka.

Keduanya menyodorkan kotoran manusia kepada murid kelas VII.

Adapun, pemberhentian ini sebagai sanksi tegas dari pihak sekolah.

Pimpinan Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere Romo Deodatus Du'u  menerangkan, dalam menangani persoalan itu, pada Selasa (25/2/2020), para pembina bersama para orangtua siswa kelas VII mengadakan pertemuan bersama.

Pertemuan itu juga menghadirkan seluruh siswa kelas VII dan kedua kakak kelas. 

Dalam pertemuan tersebut, persoalan itu dibicarakan secara serius dengan penuh keterbukaan dan kejujuran. 

Romo Deodatus menjelaskan, Seminari secara terbuka telah meminta maaf atas peristiwa ini di hadapan orangtua dan sekaligus memberi sanksi yang tegas kepada kedua kakak kelas tersebut.

Para orangtua juga menyayangkan peristiwa tersebut, sambil berharap agar kejadian itu tidak terulang.

"Sebagai bentuk pembinaan untuk kedua kakak kelas tersebut, maka pihak Seminari memutuskan untuk mengeluarkan keduanya dari Seminari Maria Bunda Segala Bangsa," ujar Romo Deodatus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa malam. 

Setelah itu, para siswa kelas VII juga diberikan pendampingan dan pendekatan lebih lanjut oleh para pembina (Romo dan Frater) untuk pemulihan mental dan menghindari trauma.


Klarifikasi pihak sekolah

Sebelumnya, Romo Deodatus Du'u memberikan klarifikasi terkait pemberitaan mengenai kasus ini.

Dia mengatakan, insiden iu terjadi pada Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 14.30 WITA.

"Terminologi 'makan' yang dipakai oleh beberapa media saat memberitakan peristiwa ini agaknya kurang tepat sebab yang sebenarnya terjadi adalah seorang kakak kelas menyentuhkan sendok yang ada feses pada bibir atau lidah siswa kelas VII," kata Deodatus.

Deodatus juga membantah aksi itu dilakukan oleh pembina atau pendamping.

Kejadian itu, kata dia, dilakukan dua siswa kelas XII yang bertugas menjaga kebersihan area asrama siswa kelas VII.

Deodatus menceritakan, insiden itu bermula ketika salah seorang siswa kelas VII membuang kotorannya sendiri di kantong plastik yang disembunyikan dalam lemari kosong di kamar tidur.

Setelah makan siang, dua kakak kelas yang ditugaskan menjaga kebersihan kamar tidur kelas VII menemukan plastik berisi kotoran manusia itu.

Dua kakak kelas itu mengumpulkan siswa kelas VII dan menanyakan asal muasal kotoran tersebut.

Tapi, tak ada siswa kelas VII yang mengaku. Dua kakak kelas itu berkali-kali meminta siswa kelas VII untuk memberi tahu asal dari kotoran tersebut.

Tetap tak ada yang mengaku.

Karena kesal, seorang kakak kelas mengambil kotoran dengan sendok makan dan menyentuhkannya ke bibir dan lidah siswa kelas VII.

Perlakuan yang didapat setiap siswa kelas VII berbeda. Setelah itu, dua siswa kelas XII itu meminta para juniornya merahasiakan insiden tersebut dari pembina dan orangtua.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/26/09594251/kakak-kelas-yang-menyodorkan-kotoran-manusia-dikeluarkan-dari-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke