8 Hari Terombang-ambing di Laut, Kapal dari Sulsel Ditemukan di Perairan NTT

KM Beringin Jaya memulai pelayarannya dari Pulai Sanane, Pangkep dengan rute ke Pelabuhan Bima, Senin (17/2/2020).

KM Beringin Jaya ditumpangi lima orang kru masing-masing bernama Jumehan (30), Rani (17), Ahmad (17), Rudi (15) dan Umbu (16).

Namun, tak berselang lama, kapal tersebut hilang kontak.

Kepala Kantor Basarnas Makassar Mustari mengungkapkan, setelah mendapat laporan KM Beringin Jaya hilang kontak pada Rabu dari Polairud Pangkep, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kantor Basarnas di sekitar rute pelayaran itu.

Operasi SAR kecelakaan KM Beringin Jaya melibatkan tiga kantor yakni Basarnas Makassar, Basarnas Mataram, dan Basarnas Maumere.

Dilakukan pencarian selama enam hari di perairan Pulau Selayar bagian selatan, perairan Bima, Laut Flores hingga Perairan utara Maumere.

Kru KM Beringin Jaya sempat berkomunikasi dengan Basarnas Makassar pada Minggu (23/2/2020) malam.

Mereka menginformasikan posisi berada di perairan utara Alor dan berusaha mendayung ke daratan Alor.

"Mendapat informasi, saya selaku Koordinator Misi Pencarian dan Pertolongan (SMC) berkoordinasi dengan Basarnas Maumere agar mengerahkan Kapal RB 212 Basarnas Maumere untuk segera melakukan evakuasi,” kata Mustari.

KM Beringin Jaya terombang-ambing selama delapan hari di perairan laut flores hingga perairan sekitar Alor sejauh kurang lebih 700 mil laut.

KM Beringin Jaya pun akhirnya berhasil dievakuasi ke pos SAR Alor oleh nelayan Desa Kokar Alor Barat Laut, Senin hari ini.

“Senin sekitar pukul 09.15 WITA, kru KM Beringin Jaya melakukan komunikasi lewat telepon ke Basarnas Makassar melaporkan bahwa telah diselamatkan oleh nelayan Desa Kokar, Alor barat laut dan dibawa ke daratan untuk diberi makan,” ungkapnya.