Salin Artikel

BPBD: Pendangkalan Sungai Citanduy Penyebab Utama Banjir Tahunan di Tasikmalaya

Sejak Minggu (23/2/2020) kemarin sampai hari ini pihaknya masih bersiaga di lokasi banjir mengevakuasi warga jika banjir terus membesar.

Namun banjir di desa tersebut berangsur surut meski hujan sempat terjadi lagi tapi intensitasnya kecil.

"Kalau banjir sudah berangsur surut sampai pagi ini. Banjir di Sukaresik ini merupakan bencana tahunan. Tapi, kita tetap bersiaga karena cuaca buruk masih terus terjadi di Tasikmalaya," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan di lokasi banjir, Senin (24/2/2020) pagi.

Warga di lokasi banjir selama ini telah biasa menghadapi bencana ini karena kerap terjadi tiap musim hujan.

BPBD selama ini tetap siaga membantu evakuasi kalau banjir terjadi lagi, dan memberikan bantuan logistik kepada warga setenpat.

"Kami hanya menangani saat kejadian untuk membantu warga evakuasi dan memberikan bantuan. Kita memberikan bantuan, berkoordinasi dengan dinas sosial untuk menyalurkan sembako kepada korban," tambah Irwan.


Banjir mulai surut

Banjir yang terjadi kemarin akibat luapan Sungai Citanduy tak terlalu menganggu aktivitas warga setempat setelah genangan air mulai surut.

Apalagi warga setempat sudah siap menghadapi bencana rutin tersebut.

"Sekarang mulai normal kembali dan banjir telah surut, warga pun bisa berakrifitas lagi," ujarnya.

BPBD pun mengklaim penanganan penyebab banjir yaitu pendangkalan Sungai Citanduy di lokasi itu merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR yang berkantor di Kota Banjar.

"Kami hanya bisa membuat surat ke BBWS agar banjir bisa diatasi dengan cara pengerukan atau penyodetan di pinggir bantaran sungai. Kalau BPBD hanya menangani saat dampaknya saja yakni banjir di Sukaresik seperti kemarin," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Diberitakan sebelumnya, ratusan rumah di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, terisolir banjir akibat meluapnya air Sungai Citanduy dan Cikidang setelah diguyur hujan deras, Minggu (23/2/2020) dini hari tadi.

Dua kampung Bojongsoban dan Cicalung di desa tersebut mengalami genangan banjir paling parah ke kawasan pemukiman dengan ketinggian air banjir mencapai setengah meter lebih.


Minta BBWS PUPR bertanggungjawab

Ratusan warga pun terus bersiaga khawatir luapan air di kedua sungai itu akan terus bertambah pasca hujan mulai reda Minggu pagi.

Banjir akibat luapan Sungai Citanduy ini pun merendam puluhan rumah dan asrama putri di Komplek Pondok Pesantren Suryalaya.

Meski bencana banjir ini tak menimbulkan korban jiwa, warga setempat berharap pemerintah daerah segera menangani serius permasalahan banjir musim di wilayahnya tersebut.

Warga yang terdampak bencana banjir akibat luapan air Sungai Citanduy di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya pun meminta pertanggungjawaban dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. 

"Ini dampak banjir karena permintaan masyarakat tak dipenuhi pihak BBWS yang ada di wilayah Citanduy. Jadi permintaan kami agar dilakukan pengerukan. Kami korban banjir minta BBWS tanggung jawab," jelas Kepala Desa Tanjungsari Amas, kepada wartawan di lokasi banjir, Minggu (23/2/2020). 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/24/11534701/bpbd-pendangkalan-sungai-citanduy-penyebab-utama-banjir-tahunan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke