Salin Artikel

Kronologi Penjaga Sarang Burung Walet Tewas di Tangan 10 Perampok, Anak Disandera, Istri Menahan Pintu

Peristiwa ini terjadi di rumah kayu yang ditinggali keluarga Tohir di kilometer 45 Desa Selerong, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Tohir bersama istri, Sutiani (60) dan dua anaknya yang masih kecil.

Peristiwa itu bermula pada Selasa sekitar pukul 22.00 WITA, datang 10 perampok bertopeng.

Mereka mematikan listrik rumah. Suasana berubah gelap gulita.

Dari luar rumah, mereka minta kunci sarang walet. Namun, Sutiani berteriak bahwa kunci dipegang pemilik sarang burung.

Para perampok tak percaya. Para perampok mendorong pintu rumah.

Sementara Sutiani berusaha menahan sambil kembali meyakinkan mereka bahwa dirinya tak memegang kunci sarang burung walet.

"Tapi mereka mendobrak pintu merangsek masuk," ungkap Sutiani (60),saat ditemui awak media di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syaharie, Samarinda, menunggu visum jenazah suaminya, Kamis (20/2/2020).

Sebagian lain mencongkel jendela rumah.

Saat masuk, Tohir terbangun dan berjalan sambil menarik kaki kiri. Kondisi Tohir sedang tidak sehat karena asam urat.

Para pelaku yang memegang badik langsung menusuk dada Tohir. Dia terjatuh mengeluarkan banyak darah dan tewas. 


Tohir mengalami empat tusukan di bagian dahi, dada, dan punggung.

Tusukan di dada hingga menembus paru-paru sampai dinding bagian luar jantung.

Sebagian lagi memegang balok dan memukul anaknya.

"Saya lihat bapak jatuh ditikam, kami disandera," kata dia.

Sutiani terkena sabetan di lengan kanan. Dari dua orang anaknya, Irfansyah anak tertua turut dipukul salah satu pelaku menggunakan ulin.

Melihat suami sudah tak berdaya, komplotan perampok bertopeng ini langsung meninggalkan rumah tanpa mebawa apa-apa.

Polisi hingga kini masih mengerjar para perampok sadis tersebut. 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/21/12464791/kronologi-penjaga-sarang-burung-walet-tewas-di-tangan-10-perampok-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke