Salin Artikel

Pembunuhan di Kebun Durian, Siswa SD Tewas Dicekik Tetangga, Jenazah Dilecehkan

MR sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (31/2/2020).

Jenazah MR ditemukan pertama kali oleh warga yang curiga dengan bau busuk di sekitar TKP dan sepasang sandal merah tertutup rumput.

Di leher korban ditemukan dua sayatan benda tajam dengan panjang masing-masing 7 sentimeter dan 8 sentimeter.

Kapolsek Sigaluh AKP Priyo Jatmiko mengatakan ada dugaan korban dicekik terlebih dahulu.

Setelah melakukan penyelidikan, diketahui MR dibunuh oleh K (33) tetangganya. K menyebut MR sering mencuri durian dan uang milik tetangganya.

Sementara itu Jariyah, orangtua MR mengatakan selepas shalat Jumat, K mengajak MR mencari durian. Namun R menolak karena harus tidur siang dan cuaca akan turun hujan.

Tapi Jumat sore, K kembali mengajak MR.

"Anak saya masih kecil ya menurut saja. Sekitar pukul 15.00 WIB K mengajak lagi, K datang ke rumah, waktu itu di rumah ada kakaknya sama temannya," ujar Jariyah.

Namun hingga menjelang petang, MR tak kunjung pulang ke rumah. Sementara K terlihat telah berada di rumah yang berada persis di seberang rumah MR.

"Saya tanya di mana? Katanya sudah pulang tadi, dia bilang katanya mau mengaji. Sampai malam enggak pulang juga, saya tanya lagi ke K, jawabannya seperti itu lagi," kata Jariyah.

Selain itu MR juga mengatakan bahwa MR da adiknya kerap mencuri uang milik orangtua dan tetangga pelaku.

"Kesal, kalau di kampung sama adiknya suka ngambil duit orang. Yang saya tahu waktu masuk kamar orangtua saya. Terus nanam durian montong, masih pendek, katanya dia (korban) yang ngambil," kata K saat ungkap kasus di Mapolres Banjarnegara, Kamis (13/2/2020).

"Saya orangnya gampang kesal, gampang nekat, sudah terencanakan sebelumnya tapi masih sabar. Kemarin sudah enggak ada kesabaran jadi saya bunuh," kata K.

Saat hari kejadian, K mengajak MR untuk mencari durian yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Setelah itu K mencekik dan melukai leher MR dengan cutter.

Tak hanya itu, K kemudian melecehkan jenazah MR dan meninggalkannya di tengah kebun.

"Korban meninggal dunia kemudian dilakukan vistting, salah satu istilah terhadap cara-cara pelaku disorientasi seksual melakukan kegiatan terhadap lawannya," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Iga Dwi Perbawa Nugraha.

K mengaku sebelumnya tidak ada rencana untuk melakukan pelecehan seksual terhadap korban. Namun karena penasaran, tersangka akhirnya melecehkan jenazah korban.

"Saya sebelumnya enggak pengen (melecehkan), tapi karena dulu saya pernah digituin sama teman-teman, sama orang lain sekitar tahun 2014," ujar K yang masih berstatus lajang ini.

Sebelum ditangkap dan ditetapkan sebagi tersangka K sempat mencari MR bersama warga dan ikut mengantar jenazah MR ke rumahnya. K baru pulang dari Jakarta 3 bulan yang lalu.

K mengaku, awalnya terjebak oleh teman-temannya pada saat bekerja di Jakarta dan ia mendapat bayaran hingga Rp 1,5 juta ketika kali pertama melayani seorang pria yang suka sesama jenis.

"Waktu di Jakarta disuruh download sebuah aplikasi, katanya cepat banyak teman, enggak tahunya teman begitu (sesama jenis). Begitu ada yang ngomong saya mau dibayar saya takut, jadi mau," kata K saat ungkap kasus di mapolres, Kamis (13/2/2020).

K mengatakan, bayaran yang diterima untuk melayani sesama jenis selama di Jakarta bervariasi.

"Setiap yang datang bayar, tapi enggak segitu, ada yang Rp 200.000, Rp 100.000, Rp 300.000, ada juga yang Rp 50.000. (saya melakukan itu) sejak punya aplikasi itu. Di Banjarnegara baru tiga kali," ujar K.

Selama di Jakarta, K mengaku bekerja di sebuah toko sembako.

Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP IGA Dwi Perbawa Nugraha mengatakan, polisi telah mengamankan barang bukti berupa sex toys berupa alat kelamin laki-laki yang terbuat dari kayu.

"Sex toys berkesusaian dengan disorientasi seksual pelaku, ditemukan di kamar pelaku," kata Iga.

Dari keterangan polisi, K membunuh dan melecehkan MR (13) untuk memuaskan hasrat penyimpangan seksualnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Khairina, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/14/12020021/pembunuhan-di-kebun-durian-siswa-sd-tewas-dicekik-tetangga-jenazah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke