Salin Artikel

Alami Demam usai Liburan ke China, 1 Pekerja Asing di Bengkulu Diobservasi

Wakil Direktur RSMY Bengkulu, Ismir Fahri mengatakan, pihak rumah sakit menerapkan prosedur penanganan Covid-19 mengingat pasien baru tiba di Bengkulu setelah liburan imlek ke China.

Pasien dibawa ke RSMY Bengkulu pada Rabu malam (12/2/2020). Pasien dirawat karena mengalami demam panas dan sakit tenggorokan.

Tenaga Kerja Asing (TKA) itu kembali dari China ke Bengkulu pada 26 Januari 2020.

Setelah 16 hari berada Bengkulu, ia mengalami demam panas disertai sakit tenggorokan.

Disebutkan Ismar, secara teori pasien sebenarnya telah melewati masa inkubasi, yakni 2 hari hingga 14 hari.

Meski demikian, pihak rumah sakit tetap menjalankan SOP karena pasien memiliki dua dari tiga kriteria Covid-19, yakni berasal atau berpegian ke negara terpapar dan mengalami demam disertai sakit tenggorokan.

"Tingkatan masih obesevasi. Mengapa kita lakukan observasi sedangkan secara teori sudah lewat masa inkubasi, karena pasien ada riwayat historikal, dan kalau kita baca literatur masih mungkin ada defiasi masa inkubasi," kata Ismir, Kamis (13/2/2020).

Dijelaskan Ismir, pihaknya telah membentuk tim dokter untuk menangani pasien tersebut.

Tim dokter ini sudah bekerja melakukan berbagai upaya medis untuk mendiagnosa pasien, termasuk melakukan rontgen atau rekam medik pada bagian pernafasan.

Hasilnya, tidak ditemukan adanya infeksi saluran pernapasan bawah atau pneumonia yang biasanya ditemukan pada pasien yang positif terpapar Covid-19.

Pemeriksaan darah di laboratorium juga masih menunjukkan hasil normal.

Pemeriksaan dokter spesialis THT yang menangani pasien menunjukkan bahwa pasien mengalami faringitis akut atau radang tenggorokan.

Suhu tubuh pasien ketika awal masuk ke rumah sakit yakni 38,5 derajat celsius.

Suhu tubuh ini memang lebih tinggi dari suhu tubuh normal, yakni dibawah 37,5 derajat celsius.

Pihaknya sudah memberikan obat penurun panas sehingga suhu tubuh pasien saat ini sudah turun 36 derajat celsius.

"Tapi kita tetap lakukan observasi apakah penurunan suhu tubuh ini karena pengaruh obat penurun panas atau memang sudah benar-benar turun. Ini yang harus dipastikan," kata Ismir.

Pemeriksaan 3 lapis

Sementara itu, pihak Bandar Udara Fatmawati, Bengkulu, terus meningkatkan pengamanan dan antisipasi penyebaran virus corona.

Sedikitnya ada 3 lapis pemeriksaan yang dilakukan khusus untuk memeriksa mereka yang baru datang dari luar negeri.

Pemeriksaan pertama menggunakan alat thermal gun atau pemindai suhu tubuh yang cara mengukurnya diarahkan langsung ke kening penumpang yang baru tiba di bandara.

Kedua, menggunakan kamera thermal scanner yang juga bertujuan untuk mengukur suhu tubuh.

Pemeriksaan ketiga dilakukan petugas ketika penumpang keluar dari pintu kedatangan.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/13/20375281/alami-demam-usai-liburan-ke-china-1-pekerja-asing-di-bengkulu-diobservasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke