Viral Guru Gendong Bayi di Jalan Berlumpur, Dinas Pendidikan Aceh Timur: Perbaikan Sudah Diusulkan ke PUPR

Hal itu disampaikannya menanggapi foto viral guru yang berjalan menuju sekolah di jalanan berlumpur sambil menggendong bayi di Aceh Timur. 

Guru itu adalah Husnul Khatimah, seorang guru SMP Negeri 4 Pante Bidari, di Desa Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur. 

Dalam foto yang viral di media sosial, menggambarkan jalanan berlumpur dan sang guru tersebut harus berjalan kaki menaiki bukit menuju sekolah. Ia menggunakan sepatu boot yang dilepas saat mengajar. 

“Kita memang tak berwenang membangun jalan ke sekolah. Namun, kita koordinasikan dengan PUPR. Sudah saya usulkan jalan itu agar menjadi perioritas pembangunan, apalagi itu sekolah di pedalaman sekali,” sebut Saiful dihubungi per telepon, Kamis (13/2/2020).

Apresiasi guru yang mengabdi

Dia menyebutkan, tak mudah menuju ke sekolah itu. Harus menaiki rakit lalu menuju ke sekolah melewati perbukitan.

Jika hujan jalanan berlumpur sangat susah dilalui.

“Kami apresiasi guru yang mengabdi di sana. Di sana itu ada guru daerah terpencil juga," katanya. 

"Maka, kita fokus meningkatkan sarana dan prasarana sekolahnya. Jangan sampai sudah daerah terpencil, sarana di sekolahnya pun tidak memadai,” sebutnya.

Untuk sekolah itu, sambung Saiful juga tersedia rumah dinas guru.

“Semua akan kita lengkapi bertahap. Untuk jalan kami minta agar diperioritaskan oleh Dinas PUPR. Agar guru dan pelajar mudah ke sekolah,” pungkasnya.

Foto diambil 2019, viral di 2020

Sebelumnya diberitakan seorang guru menggendong bayinya di jalanan berlumpur menuju SMP Negeri 4 Pante Bidari, di Desa Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur.

Foto yang diambil akhir 2019 lalu itu menjadi viral di laman media sosial, Rabu (12/2/2020).

Foto diunggah lewat akun Facebook Atjeh timeline @atjehtimeline itu diunggah pada 10 Februari 2020. 

Kepala SMP Negeri 4 Pante Bidari, Islahuddin, dihubungi Kompas.com, menyebutkan foto itu seorang guru Husnul Khatimah, bersama suami dan anaknya.

Guru itu sambung Islah berstatus dengan guru garis depan angkatan kedua asal Meulaboh, Aceh Barat.