Salin Artikel

Di Karanganyar, 7 Orang Kena Leptospirosis, 5 di Antaranya Meninggal

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Kasus leptospirosis atau penyakit kencing tikus merenggut lima korban jiwa di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kasus penyakit kencing tikus terjadi di kota berjuluk Bumi Intan Pari sejak Januari 2020 hingga sekarang.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar Katarina Iswati mengatakan, lima orang warga yang meninggal tersebut karena kondisi daya tahan tubuhnya kurang.

Akhirnya, mereka mengalami diare hebat dan terjadi gagal ginjal akut sehingga menyebabkan korban meninggal.

"Ada tujuh kasus di Karanganyar, lima meninggal," kata Katarina saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Menurut Katerina, penyakit kencing tikus disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira interrogans.

Dia menerangkan, penyakit leptospirosis biasa menyerang warga yang daerahnya rawan banjir dan terdapat genangan air.

"Gejala awalnya itu kaya flu biasa, demam, nyeri otot, nyeri kepala, nyeri tulang dan sampai yang berat bisa mengalami gagal ginjal. Tapi kalau saya tahan tubuh bagus ya tidak sampai gejala berat," terang dia.

Dia mengungkapkan, untuk mencegah terhadap penyebaran penyakit tersebut warga harus memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Setiap habis melakukan aktivitas harus cuci tangan pakai sabun," tutur dia.

Pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk mencegah penyebaran penyakit kencing tikus kepada masyarakat dengan melibatkan Puskesmas setempat.

Di samping itu, ia juga melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi penyebaran penyakit kencing tikus. 

Dikatakan, kasus penyakit kencing tikus yang mengakibatkan warga meninggal terjadi di Kecamatan Gondangrejo dan Colomadu.

"Tahun 2019 lalu juga ada kasus leptospirosis di Karanganyar. Ada empat warga yang meninggal," ungkap Katarina.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/11/15365891/di-karanganyar-7-orang-kena-leptospirosis-5-di-antaranya-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke