Salin Artikel

Hingga Selasa Pagi, Evakuasi Korban Heli MI-17 di Papua Belum Berhasil

Namun, proses tersebut tidak mudah, karena lokasinya sangat tinggi dan sudut kemiringan tebingnya mencapai 90 derajat.

"Jatuhnya helikopter ini berada di ketinggian sekitar 12.000 feet (kaki), sehingga helikopter milik kita tidak mampu untuk droping pasukan. Kita akan turun di ketinggian sekitar 10.000 feet untuk droping pasukan," ujar Komandan Korem (Dandrem) I72/PWY Kolonel Jonatan Binsar Sianipar saat dihubungi, Selasa (11/2/2020).

Setelah itu, menurut Binsar, tim evakuasi akan berjalan kaki sekitar 6 kilometer menuju lokasi jatuhnya helikopter untuk melakukan evakuasi korban.

Dalam upaya evakuasi, TNI juga akan melibatkan warga setempat yang dianggap lebih mengenal kondisi di lapangan.

"Kita akan membawa beberapa warga setempat yang mengetahui rute perjalanan menuju titik jatuhnya helikopter MI-17. Mereka akan membantu kami menuju lokasi," kata Binsar.

Sebelumnya diberitakan, Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbangan TNI AD hilang kontak saat terbang dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura, Papua, Jumat (28/6/2019).

Helikopter itu hilang kontak sekitar pukul 14.00 WIT, saat menjalani misi penerbangan.

Helikopter dilaporkan membawa 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.

Pada Senin (10/02/2020), Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab mengonfirmasi titik kordinat jatuhnya Heli MI-17.

Puing-puing MI-17 terlihat di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/11/12060971/hingga-selasa-pagi-evakuasi-korban-heli-mi-17-di-papua-belum-berhasil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke