Salin Artikel

Gadis Tewas Kehabisan Darah, Terkapar di Bekas Pos Polisi, Dipukul Balok karena Minta Dinikahi

Perempuan dengan luka parah tersebut ditemukan pertama kali oleh Sarce, pedagang nasi kuning yang sedang berjualan tak jauh dari bekas kantor polisi.

Awalnya Sace mendengar suara rintihan seorang perempuan dari bekas pos polisi tersebut. Ia pun segera memberitahu warga sekitar. Tak lama kemudian, warga berdatangan ke lokasi.

Tallulangi, saksi mata bercerita ia sempat memanggil korban tapi tidak respons. Sementara itu terlihat banyak darah di lokasi. Saat diperiksa, perempuan yang mengenakan celana panjang tersebut tak membawa identitas apapun.

Karena tak ada respons dan takut ada masalah, Talllulangi serta warga sekitar memilih melapor ke polsi.

“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara, saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas Tallulangi.

Di lokasi, warga menemukan helm yang diletakkan di di atas meja pos polisi. Selain itu ada kantong plastik berisi kerupuk dan camilan.

Perempuan tersebut kemudian dievakuasi puskesmas. Sayangnya nyawa perempuan tersebut tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dalam perjalanan.

Menurut Syaiful tak ada warga yang berani memberikan pertolongan.

“Waktu ditemukan pertama kali oleh warga korban masih hidup, sehingga dievakuasi warga ke rumah sakit. Sayangnya dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit sebelum mendapat penanganan dokter,” jelas Iptu Syahrul.

Korban diketahui bernama Irmayanti (23) warga Majene, Sulawesi Barat. Korban sempat dinyatakan hilang dan sudah lama dicari oleh keluarganya.

Abdullah, kerabat Irmayanti mengatakan ia melihat foto korban yang diunggah warganet di Facebook. Karena ciri-cirinya sama dengan kerabatnya yang hilang, Abdullah segera mendatangi rumah sakit.

“Korban ini sudah dicari keluarganya sejak tadi malam. Saya kaget setelah melihat di Facebook dan ciri-ciri korban sama. Saya lalu ke Polewali untuk memastikannya dan ternyata betul adalah korban yang sedang dicari,” jelas Abdullah.

Setelah dipastikan, korban adalah Irmayanti, keluarga langsung melapor secara resmi ke Polres Polewali Mandar.

Polisi saat ini sedang memburu pacar korban yang diketahui bersama sebelum Irmayanti ditemukan tewas di bekas kantor polisi.

Restu mengaku menganiaya kekasihnya karena Irmayanti terus mendesak pelaku untuk menikahinya.

Namun pelaku menolak karena alasan sudah punya istri.

Irmayanti pun mengancam akan akan membeberkan hubungan asmaranya kepada keluarga pelaku dan korban. Hal tersebut membuat Restu kalap.

Ia memukul kepala dan wajah kekasihnya dengan sebuah balok hingga jatuh terkapar dan berdarah di lantai pos polisi.

Di depan penyidik, pelaku juga mengkau sempat memukul pelaku hingga korban jatuh tak sadarkan diri.

Restu pun meninggalkan kekasihnya di bekas pos polisi.

“Saya kalap lantaran terus didesak menikahi dirinya sementara saya sudah punya istri,”jelas Restu kepada petugas yang menginterogasinya.

Kasat Reskrim Polres Polman AKP Syaiful Isnaini mengatakan Restu sempat membantah telah membunuh Irmayanti.

Menurut Syaiful, sebelum menikah, Restu pernah menjalin hubungan asmara dengan Irmayanti.

Namun hubungan tersebut kembali terjalin meski Restu telah menikah.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Junaedi | Editor: Farid Assifa, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/10/13140021/gadis-tewas-kehabisan-darah-terkapar-di-bekas-pos-polisi-dipukul-balok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke