Salin Artikel

Cuaca Buruk dan Kelalaian, Penyebab Kecelakaan Laut Sering Terjadi di Maluku

AMBON, KOMPAS.com - Lima kasus kecelakaan laut terjadi di sejumlah perairan Maluku dalam dua pekan terakhir.

Dari lima kasus kecelakaan laut yang terjadi di perairan Maluku, tercatat kecelakaan yang menimpa Kapal Panji Saputra yang hilang di peraiaran Maluku Tenggara dan sebuah longboat yang hilang di peraiaran Pulau Buru hingga kini belum ditemukan.

Khusus untuk Kapal Panji Saputra, tim SAR secara resmi telah menutup operasi pencarian terhadap kapal yang mengangkut lima orang penumpang tersebut.

Sedangkan untuk longboat yang hilang di perairan Laut Buru, masih terus dicari.

Saat ini, operasi pencarian terhadap longboat yang mengangkut besi yang dikemudikan Sukri Babula, memasuki hari keenam.

Selain dua kasus itu, kecelakaan speedboat yang menyebabkan seorang penumpang terjatuh dan hilang di peraiaran laut Pulau Haruku, Maluku Tengah, juga belum ditemukan.

Dalam kasus ini, rim SAR telah menutup operasi pencarian.

Dua kasus kecelakaan lain yakni bocornya kapal pengangkut BBM, MT Adriana di peraiaran Pulau Buru dan hilangnya kapal ikan Aru Permai di peraiaran, Namrole Buru Selatan.

Dalam dua kasus kecelakaan ini, seluruh ABK kapal ditemukan selamat.

Kepala Basarnas Ambon, Muslimin mengatakan, serangkaian kecelakaan laut yang terjadi di sejumlah peraiaran Maluku itu lebih disebabkan oleh faktor cuaca.

“Penyebab utama dari sejumlah musibah di laut Maluku itu karena factor cuaca laut yang buruk,” kata Muslimin, kepada Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

Selain faktor cuaca buruk, Muslimin menyebut kelalaian pemilik kapal juga menjadi salah satu faktor sering terjadinya kecelakaan laut di Maluku.

Dia menyebut, kapal–kapal yang sering mengalami kecelakaan di laut Maluku umumnya tidak layak berlayar.

"Jadi, selain cuaca buruk, itu kapal-kapal yang tenggelam maupun hilang di laut juga tidak layak berlayar, misalnya mesinya sering rewel, over kapasitas, kapalnya sudah tua dan macam-macam, jadi ini bagian dari kelalaian,” ungkap dia.

Senada dengan Muslimin, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar KSOP Ambon Kelas I Ambon, Jonly A Pentury mengatakan, penyebab kecelakaan laut di Maluku kerap dilatarbelakangi oleh cuaca buruk mapun human error.

“Mungkin juga karena post major, itu yang di luar perkiraan, kita boleh percaya atau tidak tapi ada kehendak Tuhan di situ,” sebut dia.

Pihaknya selama ini selalu intens melakukan pengawasan keselamatan terhadap pelayaran kapal-kapal di Maluku.

Namun, diakuinya, ada kapal yang juga melanggar aturan keselamatan meski kapalnya tidak layak berlayar.

Saat cuaca laut memburuk, pihaknya juga kerap mengeluarkan peringatan dan larangan berlayar bagi kapal-kapal yang dianggap tidak layak berlayar.

“Kami sudah terapkan, tapi orang (pemilik kapal) masih tetap mau melanggar, itu masalahnya,” sebut dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/07/20063331/cuaca-buruk-dan-kelalaian-penyebab-kecelakaan-laut-sering-terjadi-di-maluku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke