Salin Artikel

Cerita Seputar Tes CPNS, Melahirkan Saat Tes Akan Dimulai hingga Istri Menangis Terharu

KOMPAS.com - Fransiska Dalima, perempuan asal Manggarai, Nusa Tenggara Barat, tak kuasa menahan tangis setelah tahu suaminya, Heribertus Martinus Moskati, meraih nilai tertinggi dalam tes seleksi CPNS.

Seperti diketahui, Heribertus meraih angka 436 pada sesi ketiga tes CPNS di Kabupaten Manggarai tersebut. 

Hati Fransiska pun luluh dan hanya bisa memeluk erat suaminya sembari berlinang air mata. 

Sementara itu, panitia tes CPNS di Tasikmalaya terpaksa menggeledah barang-barang milik peserta sebelum masuk ke ruang ujian.

Pihak panitia ingin memastikan tidak ada barang terlerang yang dibawa peserta, termasuk jimat.

Selain itu, seorang peserta tes CPNS di Lampung terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena hendak melahirkan saat akan mengikuti ujian. 

Berikut ini kisah unik sejumlah peserta tes CPNS:

Nilai tersebut merupakan nilai tertinggi sementara dari seluruh peserta yang mencapai passing grade atau ambang batas kelulusan.

Fransiska pun langsung menghampiri suaminya dan memeluk erat. Air matanya pun tak terbendung setelah mengetahui suaminya lulus pada ujian seleksi kompetisi dasar CPNS di Kabupaten Manggarai Timur.

"Siapapun ya, pasti merasa bangga dan bahagia ketika melihat suaminya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Ternyata usaha kami selama ini tidak sia-sia. Hari ini kami benar memahami arti dari sebuah ketekunan dan perjuangan," kata Fransiska.

Salah satu peserta tes CPNS Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan, bernama Sumalian Arieyanto, menjadi buah bibir.

Pasalnya, Sumalian menyelesaikan 100 soal tes seleksi kemampuan dasar (SKD) dalam waktu kurang lebih 37 menit.

Namun, berdasarkan hasil tes, Sumalian dinyatakan lolos passing grade yang telah ditentukan.

"Dia terburu-buru. Namun dia lulus passing grade," kata Kasubag Humas Kemenkumham Kalimantan Selatan, Eko Sulis, Selasa (4/2/2020).

Panitia tes CPNS di Kabupaten Gowa memergoki seseorang yang diduga joki.

Hal tersebut terjadi pada sesi keempat seleksi CPNS Gowa, di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Selasa (4/2/2020) lalu.

Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Gowa, Muh Basir, panitia mencurigai terhadap oknum tersebut saat joki dilakukan pemeriksaan barcode di kartu tes.

"Karena mencurigakan sempat dibuntuti oleh panitia. Namun peserta ini kabur. Sepertinya sudah ada temannya yang siap menjemput di parkiran," kata Basir.

Tak mau kecolongan, panitia tes CPNS di Kota Tasikmalaya melakukan penggeledahan secara manual, selain menggunakan alat khusus termasuk metal detector.

Alasannya, pemeriksaan manual untuk mengantisipasi peserta yang membawa jimat ke dalam ruang ujian.

"Kalau alat pendeteksi khusus untuk jimat tidak ada. Kita hanya pakai pemeriksaan untuk manual, penggeledahan saja seperti ini. Sebetulnya bukan hanya jimat, peserta tak diperbolehkan bawa apa pun ke ruang ujian kecuali kartu peserta," jelas Kepala Kantor Regional III BKN Bandung, Imas Sukmariah, saat diwawancara wartawan, Selasa siang.

Saat itu, panitia menggeledah pakaian hingga celana milik peserta.

Kurang lebih 30 ibu hamil mengikuti tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diadakan di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung, Senin (3/2/2020).

Puluhan ibu hamil yang mengikuti pelaksanaan tes CPNS hari kedua untuk daerah Kabupaten Pesawaran itu memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh panitia pelaksana dari kampus Itera.

Rafiko Zalni mengatakan, dia dan para ibu hamil lain merasa terbantu dengan adanya fasilitas yang disediakan panitia.

“Kami terbantu sekali, tetap nyaman mengikuti tes (seleksi CPNS) walaupun sedang hamil. Nggak perlu naik tangga juga, ada lift khusus,” kata Rafiko di lokasi, Senin (3/2/2020).

Salah satu peserta tes CPNS di Lampung, Yesti Yulianti (26), melahirkan saat hendak mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) di Kampus Intitut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, Selasa (4/2/2020) pagi.

Seperti diketahui, Yesti tetap mengikuti tes seleksi CPNS untuk farmasi Ahli I Guru Bimbingan Konseling di Pemkab Pesawaran, meski sudah hamil tua.

“Alhamdulillah, (CPNS) masih ada tahun depan. Kalau melahirkan ini kan enggak bisa ditunda. Alhamdulillah dimudahkan persalinannya kemarin,” kata Yesti di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Betik Hati, Bandar Lampung, Rabu (5/2/2020).

(Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/06/11250031/cerita-seputar-tes-cpns-melahirkan-saat-tes-akan-dimulai-hingga-istri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke