Salin Artikel

Warga Kendari yang Diisolasi karena Demam Setelah Pulang dari Korsel Membaik

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Bahteramas Sultra, dr Sjarif Subijakto mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan warga yang baru pulang dari Korea Selatan kini berangsur membaik.

“Kenapa diisolasi antisipasi saja karena ada wabah. Saat ini pasien cenderung normal, diisolasi tujuh hari lagi. Yang bikin dicurigai karena riwayat dari Korea siapa tahu tertular,” ungkap dr Sjarif Subijakto saat dihubungi, Rabu (5/2/2020).

Sjarif menegaskan, pasien inisial MW tidak masuk dalam kriteria diagnosis berisiko tinggi karena tidak mendatangi Kota Wuhan, China.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra menyatakan masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan pasien negatif terjangkit virus corona.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Andi Hasnah mengungkapkan rumah sakit sudah mengirim sampel usap tenggorokan untuk diteliti lebih lanjut.

Hasil uji laboratorium sampel usap tenggorokan pasien yang dikirim ke Jakarta bisa diketahui dalam tiga atau empat hari ke depan.


“Kondisi berangsur membaik tapi tetap SOP medis mesti dijalankan, pasien tetap diisolasi. Kita tunggu hasil dari Jakarta,” kata mantan Ketua IDI Sultra.

“Yang patut dicurigai adalah jika pasien berasal dari negara yang terjangkit, ada kontak langsung dengan penderita corona. Ada kontak langsung dengan hewan di sana, kalau tidak, itu bisa saja pneumonia biasa," tambah Hasnah.

Sebelumnya diberitakan, WY (22), warga Jalan Kijang, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas, Senin (3/2/2020).

Dia mendapat perawatan khusus karena mengalami demam tinggi 39,7 derajat celcius, usai perjalanan wisata di Korea Selatan.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/05/20365471/warga-kendari-yang-diisolasi-karena-demam-setelah-pulang-dari-korsel-membaik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke