Salin Artikel

Cincin "Terjebak" di Jari Manis, Santri Ini Datangi Damkar Ciamis

"Tadi malam perdana, evakuasi cincin dari jari manis. Biasana, kami mengevakuasi sarang tawon, ular (disamping memadamkan api)," kata Yayan Mulyansyah, pelaksana lapangan Damkar Kabupaten Ciamis saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2020).

Dia menjelaskan, kantornya kedatangan tiga santri dari sebuah pondok pesantren di daerah Banagara, Kabupaten Ciamis, Senin malam sekitar pukul 19.30 WIB. Saat ditanya maksud kedatangannya, santri tersebut meminta bantuan untuk mengeluarkan cincin di jari manis.

"(Korban) Santri Pesantren El-BAS (Lembaga Bina Anak Sholeh). Namanya Umar, usia 14 tahun," jelas Yayan.

Berdasarkan informasi yang diterima Yayan, awalnya Umar memasang cincin di jari manis kiri. Kemudian dia memindahkan cincin tersebut ke jari manis kanan.

"Ketika sedang mandi, dia ingin memindahkan kembali cincinnya ke jari kiri. Tetapi sulit dibuka," kata Yayan.

Santri tersebut berusaha sekuat tenaga supaya cincin bisa dilepas. Namun usaha ya tak membuahkan hasil.

"Setelah cincin diputar-putar tidak keluar juga. Jarinya malah bengkak," kata Yayan.

Ketika tiba di kantornya, lanjut Yayan, petugas Damkar bernama Nanang kemudian berusaha membelah cincin dengan gerinda berlian. Gerinda ini dipilih karena ukurannya kecil.

Dengan perlahan-lahan, Nanang menggerinda cincin tersebut. Sementara petugas lainnya membasahi cincin agar jari korban tidak terbakar.

Setelah berjuang beberapa saat, cincin berhasil dibelah dan dikeluarkan dari tangan korban.

Yayan mengatakan, Umar mendatangi kantor Damkar setelah melihat video di YouTube.

Pada beberapa kasus serupa, korban meminta tolong kepada petugas Damkar supaya cincinnya bisa dilepas.

"Saat ditanya kenapa ke sini (Damkar), katanya lihat di YouTube," ujar Yayan. 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/20104001/cincin-terjebak-di-jari-manis-santri-ini-datangi-damkar-ciamis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke