Selama Pemakaman Gus Sholah, Akses Peziarah ke Makam Gus Dur Akan Dibatasi

Hal itu terkait dengan acara pemakaman KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah yang tutup usia pada Minggu (2/2/2020) malam.

Setiap hari, ribuan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia datang ke makam Gus Dur dan kakeknya KH Hasyim Asy'ari yang berada di komplek pondok pesantren.

Namun, khusus pada hari ini, Senin (3/2/2020), akses peziarah umum dibatasi oleh pengurus Pondok Pesantren Tebuireng.

Mudir Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Lukman Hakim mengatakan, pembatasan akses untuk peziarah dari kalangan umum tersebut diberlakukan mulai Senin pagi hingga rampungnya proses pemakaman.

Seusai pemakaman Gus Sholah, akses makam Tebuireng untuk peziarah umum akan kembali dibuka.

"Untuk hari ini, kami tutup dulu dari peziarah umum. Untuk sementara saja, sampai proses pemakaman selesai," kata Kiai Lukman kepada Kompas.com.

Menurut Lukman, penutupan itu bukan berarti menolak kehadiran para peziarah.

Para peziarah masih bisa melaksanakan hajat masing-masing dari lorong masuk ke area makam.

"Masih bisa kalau dari lorong, yang kita tutup sementara area makam," ujar dia.

Adapun, Gus Sholah adalah pengasuh Pesantren Tebuireng sejak 2006.

Dia menjadi pengasuh ke-7 di pesantren yang didirikan oleh kakeknya, KH Hasyim Asy'ari.

Adik kandung Gus Dur ini wafat pada usia 77 tahun.

Suami dari Hajjah Farida ini meninggalkan 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Gus Sholah meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, karena sakit.

Gus Sholah akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Lokasi makam untuk Gus Sholah berada pada sisi barat sebelah utara komplek makam Ponpes Tebuireng.

Posisinya berjarak sekitar 3 meter dari makam kakak kandungnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.