Salin Artikel

Menulis di Penjara, Ratu Keraton Agung Sejagat Ingin Buat Novel Kisah Hidupnya

Sejak ditangkap aparat Polda Jawa Tengah pada Selasa (14/1/2020), Fanni aktif menulis karya sastra.

Kuasa hukum Fanni, Muhammad Sofyan menceritakan, Fanni berkeinginan membuat sebuah novel yang menceritakan soal kisah hidupnya.

Menurutnya, Fanni memang sering menulis karya yang isinya curahan hati selama beberapa bulan terakhir.

Sebagai seorang ibu, Fanni juga banyak menulis cerita tentang kerinduannya kepada sang buah hati.

"Sekarang Fanni mempunyai kesibukan baru. Jadi klien saya sering minta alat-alat tulis berupa bolpoin, buku diari, dan peralatan tulis yang lain untuk membuat sebuah tulisan sastra," kata Sofyan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Sofyan pun mengaku telah membaca tulisan Fanni yang sudah mencapai 50 lembar di buku diarinya.

Tulisannya terdiri dari berbagai macam jenis, mulai puisi, quote dan cerita pendek.

"Fanni kan mempunyai basic budaya sebenarnya. Jadi Fanni sebenarnya memang sudah terbiasa dengan karya sastra. Saya kan juga suka budaya, jadi saya tahu kalau puisi itu bagus," katanya.

Seperti diberitakan, Fanni dan Raja KAS Toto Santoso ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan dan berita bohong.

Fanni saat ini menempati sel Mapenaling di Lapas klas II A Wanita Bulu, Kota Semarang.

Pernah tulis surat terbuka untuk Ganjar

Fanni Aminadia juga pernah menulis surat terbuka untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Surat terbuka tersebut diungggah melalui akun instagram @fanniaminadia, tanggal 15 Januari 2020.

Dalam surat terbuka itu, Fanni mencantumkan tagar #ganjarpranowo #nurani dan #polda jateng.

Begini isi surat tersebut seperti dilansir dari Tribunnews:

Sugeng siang Pak Ginanjar, prinsipnya kami sangat menyambut baik bahkan menunggu agar diskusi dan diuji secara akademisi sejarah ini bisa terealisasi.

Tapi pelintiran berita dan penggalan dokumentasi ternyata mampu merubah makna dari pernyataan kami Saya yang dituduh menyebar berita Hoax, padahal yang menyebar media.

Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media.

Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi.

Dimana prosedur yang harusnya dijalankan untuk menjaga asas praduga tak bersalah. Barusan saya diminta ganti baju tahanan, tanpa diberi tahu salahnya dan menjadi tersangka atas apa?

Saya mohon Bapak bisa menghimbau agar apartur yang bertugas jangan politisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekedar pers konference berhasil menangkap.... #ganjarpranowo #nurani #poldajateng" tulisnya.

Surat terbuka tersebut ditanggapi Ganjar dengan sejumlah pertanyaan, antara lain motif Toto dan Fanni mendeklarasikan Keraton Agung Sejagat dan mengenai pungutan yang dibebankan pada anggota.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/01/14402361/menulis-di-penjara-ratu-keraton-agung-sejagat-ingin-buat-novel-kisah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke