Salin Artikel

Fakta Pembunuhan Perempuan di Banyuwangi, dari Kesal Diejek Korban hingga Mayatnya Dibakar di Tumpukan Jerami

KOMPAS.com - Warga di Dusun Kedawung, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang terbakar di tumpukan jerami, Sabtu (25/1/2020).

Mayat berjenis kelamin perempuan itu diduga dibunuh. Karena dari pemeriksaan polisi, ditemukan luka cekikan di leher korban.

Setelah dilakukan penyelidikan, tiga hari kemudian polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Pelaku pembunuhan yang diamankan polisi tak lain adalah rekan kerja korban sendiri.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Penemuan sesosok mayat perempuan itu awalnya diketahui oleh seorang warga sekitar.

Alasannya, karena warga curiga dengan bau menyengat yang berasal dari tumpukan jerami yang dibakar di areal kebun tersebut.

Setelah dicek, ternyata ditemukan sesosok mayat perempuan yang tubuhnya sudah rusak terbakar dengan posisi tengkurap.

Atas kejadian itu, warga mencurigai ada pelaku yang sengaja membakarnya. Sebab, sebelumnya ada warga yang melihat seseorang yang membakar jerami di lokasi itu.

"Iya tadi malam habis isya itu ada orang yang membakar. Dikira orang bakar daun. Kan ini di kebun," kata Kepala Dusun Kedawung, Hariyadi.

Setelah mendapat laporan warga itu, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

Mengetahui kondisi mayat sudah rusak akibat terbakar, polisi awalnya mengaku kesulitan melakukan identifikasi.

"Kita harus mencari tahu identitas korban. Sementara kita dalami," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin dilansir dari Kompas TV.

Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, polisi akhirnya menemukan titik terang.

Terlebih, sebelumnya ada warga di Desa Papring, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, yang melaporkan anggota keluarganya bernama Rosidah (18) telah hilang.

Identitas terungkap setelah petugas berhasil mencocokan gigi serta beberapa bagian tubuh lainnya, dengan data Rosida itu. Hasilnya, ditemukan ada kesamaan.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, polisi menduga Rosidah meninggal bukan karena dibakar, melainkan kehabisan oksigen karena dicekik terlebih dulu.

Hal itu didasarkan pada jenazah korban yang ditemukan luka lebam bekas cekikan di leher.

Polisi kemudian melakukan pengembang penyelidikan terhadap dugaan tersebut. Salah satunya dengan meminta keterangan sejumlah saksi.

Paman korban, Mohamad Sodik mengatakan Rosidah diketahui meninggalkan rumah pada Jumat (24/1/2020).

Korban saat itu meninggalkan rumah karena bekerja di salah satu rumah makan. Karena tak kunjung pulang, keluarga bingung. Apalagi saat dihubungi lewat ponselnya juga tidak bisa.

Setelah tiga hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan, yang mayatnya dibakar di tumpukan jerami tersebut.

Pelaku pembunuhan itu tak lain adalah rekan kerja korban bernama Ali Heri Sanjaya (27).

Kepada polisi, pelaku mengaku tega membunuh Rosidah karena dendam. Pasalnya, pelaku sering di ejek dan dipermalukan korban di muka umum.

"Jadi korban ini sering menyebut pelaku gendut-gendut, boboho. Jadi sakit hati," jelas Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (29/1/2020).

Dikatakan Arman, pembunuhan itu dilakukan pelaku pada Jumat (20/1/2020).

Korban dibunuh dengan cara dicekik dan dipukul. Setelah dinyatakan tewas, kemudian mayatnya dibakar.

"Setelah korban tewas, pelaku membeli bensin untuk membakar korban. Mayat korban lalu dibakar dan setelah memastikan api membesar, pelaku pergi membawa ponsel dan sepeda motor milik korban," jelasnya.

Editor : Rachmawati

https://regional.kompas.com/read/2020/01/30/12381491/fakta-pembunuhan-perempuan-di-banyuwangi-dari-kesal-diejek-korban-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke