Salin Artikel

Perjalanan Stadion Manahan Jadi Venue Piala Dunia U-20

Terpilihnya stadion kebanggaan wong Solo itu tidak terlepas dari perjalanan Manahan yang dirombak besar-besaran.

Renovasi membutuhkan dana Rp 301 miliar dari dana APBN. Dengan dana sebesar itu, Stadion Manahan memiliki fasilitas mewah.

Bagian utama Stadion Manahan telah selesai dibangun pada September 2019 lalu.

Bagian tribune diubah total menjadi kursi tunggal dengan kapasitas 20.000 penonton. Seluruh bagian kini dipasangi atap.

Dikutip dari Tribun Jateng, lapangan pun direnovasi total, menggunakan rumput terbaik yang sesuai dengan kondisi Kota Solo, yakni zoysia matrella.

Di dalam ruang ganti pemain, terdapat tempat berendam air hangat atau jacuzzi hingga lapangan mini untuk pemanasan.

FIFA sempat mendatangi Indonesia untuk mengecek sejumlah stadion, antara lain di Stadion Manahan, September 2019 lalu.

Tak hanya Stadion Manahan, mereka juga melihat beberapa lapangan yang mungkin digunakan untuk tempat latihan.

Pada hari sebelumnya, delegasi FIFA sudah mengecek stadion lainnya, yakni Gelora Bung Karno Jakarta dan Stadion Pakansari Bogor.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan olahraga Gatot S. Dewa Broto mengonfirmasi, FIFA telah menunjuk beberapa stadion sebagai venue Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Iya benar, FIFA sudah menunjuk 6 stadion yang akan dipakai Piala Dunia U-20," katanya kepada Kompas.com, Kamis (23/1/2020).

Enam stadion itu adalah Stadion GBK Senayan, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Manahan Solo.

Kemudian Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.

Dikutip dari Antara, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyebut Stadion Manahan mudah diakses.

Dari Bandara Internasional Adi Soemarmo, jarak ke Stadion Manahan hanya 11 kilometer atau ditempuh dengan waktu 23 menit.

"Akses menuju Stadion Manahan sangat mudah baik dari bandara, stasiun, maupun terminal bus," kata Rudy, sapaan Wali Kota Surakarta.

Selain transportasi, akomodasi di dekat Stadion Manahan juga terbilang cukup banyak.

"Hotel-hotel di Solo dan sekitarnya juga banyak," katanya.

Pemkot Surakarta membutuhkan dana Rp 80 miliar untuk menyiapkan lima lapangan untuk latihan pemain dan sejumlah fasilitas pendukung.

"Penghitungan kasar kemarin sudah kita sampaikan ke PSSI maupun pemerintah pusat untuk dibantu dalam pembangunan venue itu," terang Rudy.

Lima lapangan yang dipilih ialah Stadion Sriwedari, lapangan Kotabarat, lapangan Sriwaru, lapangan Karangasem dan lapangan Banyuanyar.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surakarta, Joni Hari Sumantri, mengatakan lapangan juga harus berstandar internasional, baik dari segi ukuran dan kualitasnya.

Untuk rumput lapangan latihan juga akan disamakan dengan rumput di Stadion Manahan.

"Kalau kemarin yang ditekankan itu lapangan, rumput, ruang ganti, dan toilet. Artinya, untuk pendukung aktivitas pemainnya," terang Joni.

Joni membagi Stadion Manahan menjadi tiga kawasan, yakni ring satu, ring dua dan tiga.

Ring satu ialah bagian utama stadion. Joni menilai ring satu sudah siap digunakan.

Sedangkan ring dua, yakni di dalam pagar stadion. Pemkot masih menunggu seperti apa standar FIFA.

Sedangkan ring tiga berada di luar pagar, yakni terkait fungsi kawasan. Sesuai standar, kawasan tersebut harus steril dari aktivitas perdagangan.

"Padahal, standarnya harus ada sterilisasi. Jadi, harus kita bahas dahulu secara lintas OPD (organisasi perangkat daerah) dan minta arahan dari wali kota seperti apa," terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Faishal Raihan, Labib Zamani, Dandy Bayu Bramasta | Editor: Ferril Dennys, Josephus Primus, Sari Hardiyanto, David Oliver Purba, Aprilia Eka), Tribun Jateng, Antara

https://regional.kompas.com/read/2020/01/29/11120011/perjalanan-stadion-manahan-jadi-venue-piala-dunia-u-20

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke