Salin Artikel

5 Fakta Mantan Bupati Nias Selatan Dilempari Kotoran Babi, Terjadi Saat Hadiri Pemenangan Kepala Desa

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan pelemparan kotoran babi terhadap mantan Bupati Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut), Idealisman Dachi yang dilakukan sekelompok remaja viral di media sosial.

Beruntung, pelemparan kotoran babi tersebut tidak mengenai dirinya.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (25/1/2020) sekitar pukul 13.00 WIB, di Desa Hilisatoro Gewa, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumut.

Sementara itu, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha secara tegas menyesalkan insiden keributan yang terjadi kepada mantan Bupati Nias Selatan.

Dia mengatakan, Idealisman Dachi adalah mantan pejabat daerah yang seharusnya dihormati, bukan diperlakukan seperti itu.

"Bapak itu mantan pejabat daerah harusnya dihormati bukan seperti yang viral itu lho dan para pemuda yang melempar sebaiknya menyelesaikan pertikaian antara keduanya," ujarnya.

Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

Peristiwa pelemparan kotoran babi itu terjadi saat Idealisman Dachi menghadiri syukuran atas atas pemenangan Kepala Desa Hilisatoro Gewa, bernama Wisnu Duha, Sabtu siang.

Dachi mengatakan, pelemparan terjadi saat dirinya hendak kembali dari acara tesebut.

Saat itu, kata Dachi, mobilnya dihadang dan tidak bisa lewat.

"Saat saya menuju mobil, di situlah terjadi pelemparan, tapi tidak mengenai saya," katanya.

 

Sebelum pelemparan kotoran babi itu terjadi, Dachi mengaku, sebenarnya tidak ingin hadir dalam acara syukuran pemenangan kepala desa tersebut.

"Mengingat ada undangan dari Pak Wisnu saya tidak enakan," ujarnya.

Saat itu, pembawa acara undang dirinya untuk menyumbangkan sebuah lagu.

"Nggak bisa nyanyi pun didesak untuk ke panggung, namun menghargai si tuan rumah, dengan terpaksa akhirnya naik ke panggung," ujarnya.

Saat naik ke panggung untuk mulai bernyanyi, tiba-tiba ada pemuda memakai kacamata hitam mendatangi dan mengancam Idealisman.

Sempat terjadi keributan. Akhirnya tuan rumah datang untuk menetralisir dan akhirnya Idealisman kembali ke tempat semula.

3. Idealisman: Pernah terjadi pada 2010

Dachi mengatakan, kasus seperti ini sudah pernah terjadi tahun 2010.

"Saya tak menduga akan mengalami kejadian seperti ini," katanya.

Bahkan ia menduga, aksi itu sudah terencana.

Sebab pada tahun 2010 lalu dirinya pernah dilempari barang serupa di desa tersebut, karena desa itu salah satu basis pendukung pesaingnya pada pilkada.

Bupati Nias Selatan Hilarius Duha secara tegas menyesalkan insiden keributan yang terjadi kepada mantan Bupati Nias Selatan.

"Peristiwa tersebut tidak seharusnya terjadi, dan sayang disayangkan sekali," kta Hilarius saat di hubungi Kompas.com melalui WhatsApp, Selasa (28/1/2020).

Menurut Hilarius, peristiwa tersebut sangat memalukan.

"Bila ada perselisihan antara keduanya, seharusnya tidak terjadi di muka publik. Memalukan apa pun penjelasannya," lanjutnya.

 

Kapolres Nias Selatan AKBP I Gede Nakti Widiarta mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dari mantan Bupati Nias Selatan atas insiden yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Belum, belum ada laporan yang masuk," katanya, Selasa (28/1/2020).

Menurut dia, bila nantinya ada laporan masuk terkait insiden tersebut, pihaknya akan segera menindaklanjutinya sesuai prosedur yang berlaku.

 

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa | Editor: Aprillia Ika, Dony Aprian, Candra Setia Budi, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/29/09205931/5-fakta-mantan-bupati-nias-selatan-dilempari-kotoran-babi-terjadi-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke