Salin Artikel

2 Santri Korban Pencabulan di Aceh Kembali Lanjutkan Pendidikan di Pesantren

Pimpinan pesantren Tgk Yunus Adami mengatakan, sejauh ini aktivitas pesantren berjalan normal.

Kedua santri yang menjadi korban juga sudah belajar seperti biasanya.

Namun, untuk pengamanan, seluruh sudut pesantren akan dipasang kamera pengawas.

Sehingga, gerak-gerik seluruh penghuni pesantren bisa diawasi oleh pengurus.

“Kami juga koordinasi terus dengan polisi, apa yang perlu kita benahi untuk meningkatkan pengamanan. Polisi bilang bagusnya pasang kamera pengawas, maka itu juga kita pasang,” kata Yunus, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/1/2020).

Dia menyebutkan, tidak ada orangtua yang memindahkan anaknya ke pesantren lain pasca-kejadian  tersebut.

Dia berharap, ke depan proses belajar mengajar semakin baik dan santri bisa belajar dengan nyaman di pesantren itu.

Untuk proses hukum terhadap pelaku, JB alias MZ, pengurus pesantren menyerahkan sepenuhnya pada polisi.

“Kami serahkan sepenuh pada polisi, sehingga sejak awal saya yang ajak pelaku untuk menyerahkan diri ke polisi,” ujar dia.

Sebelumnya, MZ diduga mencabuli dua santri berinisial A dan M.

Awalnya JB diduga merupakan ustaz. Namun, pihak pesantren membantah.

JB merupakan tenaga teknisi yang tinggal bekerja di pesantren.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/25/15120161/2-santri-korban-pencabulan-di-aceh-kembali-lanjutkan-pendidikan-di-pesantren

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke