Salin Artikel

Berkat Pembaca Kompas.com, Kini Nining Tak Lagi Tinggal di WC Sekolah dan Buka Usaha

Guru honorer SD Karyabuana, Kecamatan Cigeulis, itu terpaksa tinggal di bangunan WC sekolah lantaran rumahnya roboh.

Tidak ada biaya untuk membangun kembali rumahnya. Gaji sebagai guru honorer hanya Rp 300.000, itu pun turun tiga bulan sekali.

Setelah diberitakan oleh media, bantuan demi bantuan datang. Mulai dari bantuan uang, paket umrah hingga bantuan pembangunan rumah.

Kini, Nining sudah tidak tinggal di WC sekolah lagi. Bersama keluarganya, Nining tinggal di rumah permanen di lokasi rumahnya yang dulu.

"Rumahnya sudah jadi akhir Oktober 2019 lalu, langsung pindah ke sini, alhamdulillah," kata Nining kepada Kompas.com di kediamannya di Desa Karyabuana, Cigeulis, Pandeglang, Kamis (23/1/2020).

Rumah baru Nining kokoh berdiri di pinggir jalan Desa Karyabuana, rumahnya dicat kuning.

Seperti rumah pada umumnya, bangunan rumah Nining memiliki dua kamar tidur, ruang tamu dan keluarga, serta kamar mandi dan dapur.

Yang membedakan adalah tidak ada banyak perabotan di rumah Nining, bagian dalamnya masih kosong melompong, tidak ada kursi dan meja, lemari, hanya ada satu televisi kecil tua miliknya sejak lama.

"Tidak berani beli barang-barang dari uang bantuan, uangnya digunakan untuk modal usaha dan pendidikan anak," kata Nining.

Nining mendapat bantuan dari sejumlah pihak, termasuk dari pembaca Kompas.com yang dikumpulkan melalui Kitabisa.com dan disalurkan oleh Rumah Zakat. Jumlahnya sebanyak Rp 82.930.097.

Usaha kecil-kecilan tersebut dijalankan Nining dan suaminya, Ebi.

Nining juga melibatkan pemuda setempat untuk di pencucian motor dan pangkas rambut.

"Alhamdulillah, pemasukan sekarang tidak hanya dari gaji honorer saja, tapi juga usaha kecil-kecilan ini. Harapan saya semoga bisa jalan terus usahanya, saya banyak bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih untuk semua pihak atas bantuannya," kata Nining.

Nining mengatakan masih belum percaya dengan kehidupannya yang sekarang, dari yang sebelumnya hidup kesusahan dan tinggal di bangunan WC sekolah, dan saat ini tinggal di rumah sendiri hingga buka usaha.

"Kaget, tidak menyangka, hingga saat ini saya masih merasa seperti mimpi," kata Nining.

Guru honorer di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, itu terpaksa memutuskan tinggal di WC sekolah karena tidak punya rumah. 

WC tersebut berada di lingkungan sekolah dan sehari-hari masih dipakai oleh guru dan siswa.

Oleh Nining dan suaminya, Ebi Suhaebi (46), sebagian WC tersebut lalu dimodifikasi.

Mereka lalu menambah ruangan lain di sebelahnya untuk kamar dan tempatnya berjualan jajanan sekolah.

"Bekas WC jadi tempat masak, kalau tidur di samping WC, ada ruangan dibangun bantuan dari kepala sekolah," kata Nining di SDN Karyabuana 3, Cigeulis, Senin (15/7/2019).

Gaji sebagai guru honorer sebesar Rp 300.000 per bulan yang turun per tiga bulan tidak cukup untuk menyewa rumah.

Bahkan, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja masih kurang.

Sementara itu, suaminya hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu. 

https://regional.kompas.com/read/2020/01/25/07535331/berkat-pembaca-kompascom-kini-nining-tak-lagi-tinggal-di-wc-sekolah-dan-buka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke