Salin Artikel

Sempat Demam, Kondisi Remaja yang Tertancap Ikan Marlin Membaik

Dari informasi Humas RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Idul sudah dipindahkan ke ruang inap biasa.

Dokter yang menangani remaja asal Buton Selatan ini, dr. Jayarasti, mengatakan selepas operasi, kondisi tubuh Idul memang sempat mengalami demam dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat celcius.

"Sekarang perawatan pascaoperasi yang tadi dikatakan bahwa yang harus diwaspadai infeksi benda asing atau benda kotor yang telah masuk ke dalam tubuh itu sudah dilakukan dengan pemberian antibiotik yang cukup," kata Jayarasti, Selasa (21/1/2020).

Pengobatan saat ini hanya berfokus pada pencegahan infeksi.

Namun yang menakjubkan, kata Jayarasti, Idul tidak menggunakan mesin napas meski telah dioperasi.

Jayarasti memperkirakan pengobatan Idul berlangsung hingga 5-7 hari.

"Alhamdulillah sekarang tanda-tanda vital sudah stabil dengan suhu lebih tinggi, pemeriksaan terus dilakukan dengan cara berkala terutama pemeriksaan, faktor infeksi," kata Jayarasti.


Sementara itu Humas RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Dewi mengatakan, Idul saat ini sudah bisa makan dan minum, sebelumnya hanya menggunakan infus.

"Pagi ini, kondisi sudah lebih membaik. Bisa tidur nyenyak semalam. Makan dan minum bagus, pasien sudah duduk dan sudah bisa menyebutkan nama sambil tertawa," kata Dewi. 

Leher Muhammad Idul (16) tertancap moncong ikan marlin sedalam 15 sentimeter saat sedang memancing di laut di Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/1/2020) sekitar 22.00 WITA.

Butuh waktu dua hari agar moncong ikan yang tajam itu lepas dari leher siswa kelas 2 SMP tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/21/13270541/sempat-demam-kondisi-remaja-yang-tertancap-ikan-marlin-membaik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke