Salin Artikel

2 Pekan Tak Hujan, Lahan Padi di Jember Retak karena Kekeringan

Tanamannya terancam rusak dan gagal panen. Selain itu, biaya perawatan juga ikut meningkat.

Didik menanam padi pada awal Januari 2020 lalu, karena sudah memasuki musim hujan.

Namun, sudah sekitar dua pekan tak pernah turun hujan di Kabupaten Jember.

“Akibatnya, sawah kami yang ditanami padi sekitar 2 hektar kekeringan,” kata Didik kepada Kompas.com di lokasi sawahnya, Senin (20/1/2020).

Awalnya, Didik memprediksi hujan bakal sering turun, karena sudah memasuki musim hujan.

Sayangnya, prediksi tersebut tidak tepat.

“Kami harus kerja dua kali, mengaliri sawah dengan mempekerjakan orang lagi,” tutur Didik.

Kekeringan lahan padi tersebut juga dirasakan oleh sejumlah petani di kawasan Jember Utara, barat dan Selatan.

“Sebenarnya kami menghadapi musim hujan, namun terasa musim kemarau. Akibatnya sawah yang harus tercukupi air, mengalami kekeringan sekitar ratusan hektar,” kata Jumantoro, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember.

Dia menilai, cuaca yang tidak menentu ini membuat lahan tanaman padi terancam rusak.

Sekitar 70 persen lahan tanaman padi di Jember mengalami kekurangan air.

“Banyak petani yang seharusnya tanam, akhirnya tidak bisa tanam. Yang sudah tanam, sawahnya retak-retak,” kata Jumantoro.

Petani kemudian mengatasi kekurangan air tersebut dengan menggunakan pompa hingga sumur bor.

Para petani terpaksa harus mengeluarkan biaya lagi.

“Dampaknya akan terjadi penurunan produksi 20 hingga 30 persen,” kata Jumantoro.

Dia menilai, kejadian ini menjadi pelajaran bagi petani agar memilah benih yang tahan terhadap kekurangan air.

Apabila dalam dua pekan lagi tidak turun hujan, tanaman padi tersebut bakal rusak dan petani harus menanam ulang.

“Kami monitoring hingga Kecamatan Puger, yang tidak punya mesin pompa air, akhirnya tidak bisa berbuat banyak,” kata Jumantoro.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/21/08325881/2-pekan-tak-hujan-lahan-padi-di-jember-retak-karena-kekeringan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke