Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pelanggan Protes 2 Ekor Ayam Seharga Rp 800.000 | Dilecehkan Guru, Siswi SMK Berhenti Sekolah

KOMPAS.com - Kasus seorang pelanggan yang memrotes pemilik Rumah Makan (RM) Napinadar Malau di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menjadi sorotan pembaca di Kompas.com.

Pelanggan tersebut protes, lantaran harga dua ekor ayam napinadar yang dijual seharga Rp 800.000 dianggap terlalu mahal.

Sementara di Kepulauan Riau (Kepri), seorang siswi SMK berinisial Ar merasa trauma setelah mendapat pelecehan verbal oleh gurunya.

Ar diteriaki sebagai perempuan nakal di depan umum. Akibat pelecehan yang dilakukan guru itu, Ar memilih berhenti sekolah.

Dua berita itu menjadi menjadi perhatian pembaca.

Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

Video seorang pelanggan yang memrotes pemilik RM Napinadar Malau di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara viral di media sosial.

Pelanggan tersebut tak terima, karena harga dua ekor ayam napinadar yang dijual di rumah makan tersebut dianggap terlalu mahal.

"Ayam apa ini? Di batu 7 ada makanan kek gini, nggak segini harganya," ujar pelanggan, seperti dikutip dari Tribun Medan.

Sementara itu, pemilik rumah makan berdalih satu porsi ayam dijual Rp 40.000.

Sedangkan satu ekor ayam, biasanya ia potong menjadi 14 porsi.

Karena pelanggan itu pesannya dua ekor ayam, sehingga harganya menjadi Rp 850.000.

Ar, seorang siswi SMK di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami trauma dan memilih berhenti sekolah.

Penyebabnya, ia sering diejek temannya setelah diteriaki sang guru di muka umum sebagai perempuan nakal.

Tak tahan dengan perlakuan itu, ia memutuskan untuk berhenti sekolah dan pindah tempat tinggal.

Karena kasus itu, Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri turun tangan.

Bahkan akan mengusut tuntas kasus itu, karena dianggap perbuatan guru tersebut tidak terpuji dilakukan seorang pendidik.

Bus pariwisata yang membawa 58 penumpang mengalami kecelakaan di Subang.

Sebelum kecelakaan itu, seorang penumpang bus, Rosmala (40) bersama dengan penumpang lainnya sudah merasa cemas dan berteriak kepada sopir untuk pelan-pelan.

Sebab, saat melintasi turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Subang, bus melaju kencang.

"Iya mobilnya ngebut, pas turunan itu kenceng banget, yang lain juga (penumpang) pada teriak: Bang pelan-pelan, tapi enggak bisa dipelanin," katanya.

Karena laju tak terkendali, akibatnya bus terguling di tikungan.

Dalam musibah itu, 8 orang dinyatakan tewas.

Kasus mesum yang dilakukan BN (40) dan DI (27) kini ditangani pihak kepolisian.

Pasalnya, saat tepergok itu BN yang diduga panik justru berusaha kabur dan menabrak satpam yang menghadangnya.

Setelah terjadi aksi kejar-kejaran, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku.

Saat dilakukan pemeriksaan, polisi temukan bungkus kondom dan kasur di mobil yang digunakan mesum oleh BN dan pasangannya.

"Iya. Ditemukan bungkus alat kontrasepsi, kondom dan ada kasur," kata Kanit Laka Satlantas Polresta Surakarta, Iptu Adis Dani G saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Ketua umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri sindir tokoh politik yang suka main belakang.

Maksud dari pidatonya itu berkaitan dengan momen Pilkada 2020.

Menurutnya, jelang Pilkada ini ada sejumlah tokoh politik yang secara sengaja meminta rekomendasinya secara langsung.

Langkah itu, membuatnya risih karena dianggap main belakang.

"Datangnya lewat pintu belakang, minta rekomendasi, ya saya terus bilang rekomendasi memang datang dari ketua umum, tapi bukan jalan belakang. Belum menjadi pemimpin saja sudah masuk kamu dari pintu belakang," kata Megawati saat berpidato dalam perayaan Natal keluarga besar PDI-P, di Graha Bumi Beringin, Manado, Sabtu (18/1/2020) malam.

Penulis : Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati, Robertus Belarminus

https://regional.kompas.com/read/2020/01/20/06300031/-populer-nusantara-pelanggan-protes-2-ekor-ayam-seharga-rp-800.000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke