Salin Artikel

Pangkas Ketergantungan Impor, Indonesia Bangun Pabrik Kabel Optik di Bandung

“Dalam satu bulan kami mulai pembangunan pabrik. Rencananya di Soekarno-Hatta,” ujar Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jawa Barat, Boris Syaifulloh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/1/2019).

Pabrik tersebut memiliki beberapa bagian. Ada pabrik kabel, perusahaan aksesoris kabel optik, dan lainnya.

Sehingga produksi pabrik ini akan memutus ketergantungan Indonesia pada impor kabel optik.

Sebab selama ini, 90 persen kebutuhan kabel optik Indonesia impor dari Korea, China, dan Italia.

“Dengan pabrik ini, tingkat komponen dalam negeri kita bisa mencapai 60 persen,” imbuhnya.

Boris yang juga CEO PT Borsya Cipta Communica (BCC) ini menjelaskan, dalam pembangunan pabrik, ada 7 perusahaan dari Korea Selatan dan China tertarik berinvestasi.

Pihaknya akan memilih tawaran terbaik yang diberikan tujuh perusahaan dalam waktu dekat ini.

“Pembagiannya nanti 51 persen berbanding 49 persen. Investor hanya menyediakan uang saja,” imbuhnya.

Pembangunan pabrik ini nantinya menjadi Lingkungan Industri Optik (LIO). LIO memiliki potensi besar bagi kepentingan dan kebuhan kabel optik nasional.

Selain memroduksi kabel optik, LIO akan memiliki akademi yang mempelajari dan memperkenalkan teknologi kabel optik.

Kondisi ini akan menjadi nilai lebih. Selain membuat Indonesia berhasil memproduksi kabel optik mandiri, LIO akan melahirkan para ahli yang bergerak di bidang kabel optik.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/16/15402441/pangkas-ketergantungan-impor-indonesia-bangun-pabrik-kabel-optik-di-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke