Salin Artikel

Tunggu Kajian PVMBG, Ratusan Warga Cianjur Masih Diungsikan Akibat Pergerakan Tanah

Dikatakan Sekretaris BPBD Cianjur, Mokhamad Irfan Sofyan, pihaknya telah mendirikan pos pantau dan posko kesehatan untuk para pengungsi.

Kendati aktivitas warga sedikit terganggu, namun sejauh ini, situasi sosial masih kondusif, termasuk ketersediaan air bersih dan kondisi kesehatan.

“Masih diungsikan ke rumah-rumah penduduk yang lebih aman dan pondok pesantren. Sejauh ini, ada 181 jiwa yang terdampak dari 51 kepala keluarga,” kata Irfan kepada Kompas.com, Rabu (15/01/2020).

Sementara, lokasi pergerakan tanah di atas lereng perkampungan penduduk itu telah digaris polisi dan ditutup terpal untuk menghindari air hujan masuk ke dalam celah retakan tanah.

"Sebagai langkah antisipasi, agar retakan tidak terkena beban air yang dikhawatirkan berpotensi longsor. Terlebih, hampir setiap hari di lokasi hujan gerimis," ujarnya.

“Sejak retak awal, setiap hari terus terjadi retakan, mulai 5 centimeter hingga 50 centimeter, hingga sekarang kedalaman celahnya sudah mencapai 2,5 meter. Namun, dari alat manual yang kita pasang di lokasi, sejak Jumat lalu sudah berhenti (tidak ada retakan baru),” katanya.

BPBD Cianjur sendiri masih menunggu tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terjun ke lokasi untuk melakukan kajian.

"Rencananya 16 Januari baru turun ke lokasi. Jadi, mudah-mudahan besok jadi,” ucap Irfan.

Nantinya, dari hasil kajian tersebut, BPBD akan menindaklanjutinya dengan melakukan langkah-langkah strategis, apakah masyarakat yang terdampak harus direlokasi permanen, atau dikembalikan ke rumahnya masing-masing.

“Karena itu, kita tidak ingin spekulatif. Jadi, action kita di lapangan selanjutnya, yah menunggu hasil kajian itu,” ujarnya.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dari kejadian tersebut.

Namun, ratusan warga yang tinggal di bawah tebing diungsikan ke kampung sebelah karena terancam longsor.

Selain itu, sekitar dua hektar lahan sawah dipastikan gagal tanam karena rusak, dan saluran irigasi dialihkan sehingga tidak teraliri air.

BPBD Cianjur menyebut, pergerakan tanah di wilayah utara Cianjur itu dipicu tingginya curah hujan sejak awal tahun.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/15/10433321/tunggu-kajian-pvmbg-ratusan-warga-cianjur-masih-diungsikan-akibat-pergerakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke