Salin Artikel

Begini Cara Ampuh Pemkot Semarang Atasi Banjir, Dulu jika Hujan Seperti Kolam Renang

Aktivitas ekonomi pun menjadi lumpuh akibat penanggulangan banjir yang masih mengalami kendala.

Banjir memang selalu menjadi masalah yang harus segera diatasi oleh pemerintah.

Pemkot Semarang juga pernah mengalami hal serupa. Dahulu, setiap kali hujan, Kota Semarang selalu terendam banjir hingga seperti kolam renang.

Namun, dengan berbagai upaya yang dilakukan, kini sebagian besar wilayah di Kota Semarang terbebas dari banjir.

Langkah dan upaya yang dilakukan Pemkot Semarang ini mungkin bisa dijadikan contoh bagi pemerintah pusat ataupun daerah dalam menanggulangi masalah banjir.

Seperti dilansir melalui unggahan video dari akun Instagram milik Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi @hendrarprihadi, menjelaskan bagaimana cara Pemkot Semarang dapat mengatasi persoalan banjir di kota Atlas tersebut.

"Percaya.. Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha (nggak tahu kalau mantan mu) #SemarangSekarang #BergerakBersama #SemarangHebat," tulis @hendrarprihadi.

Saa ini, Pemkot Semarang telah membangun sistem pengendali banjir seperti di luar negeri.


Sistem tersebut dapat beroperasi untuk menyedot air di saluran apabila melebihi batas wajar.

Berkat upaya Pemkot Semarang tersebut, saat ini wilayah Kota Semarang 82,6 persen telah bebas dari banjir. Pekerjaan rumah Pemkot Semarang kini tinggal 17,4 persen.

"Kami akan mengoptimalkan fungsi-fungsi pompa yang ada baik dari sistem pompanya, operasionalnya sampai petugas operatornya selama 24 jam harus siap. Apabila ada hujan intensitas tinggi sudah siap kita pompa," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung, saat ditemui di Semarang, Senin (6/1/2020).

Rianung menjelaskan, petugas di lapangan juga mengecek setiap saat apabila terdapat sampah yang kerap menyumbat saluran air hingga terbawa ke rumah pompa.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

"Biasanya yang jadi masalah itu sampah yang tersumbat. Peralatan yang dilakukan memang harus detail karena sumbatan cepat sekali walaupun sudah dibersihkan. Tapi kami rutin melalukan pengecekan," ujarnya.


"Maka kami meminta agar masyarakat jangan membuang sampah di saluran atau sungai. Mari bersama-sama kita menjaga lingkungan yang bersih," jelas Rianung.

Rianung mengatakan, saat ini DPU Kota Semarang telah memiliki 46 rumah pompa yang tersebar di Kota Semarang, yang totalnya mampu menyedot air hingga mencapai 50.000 liter per detik.

Sistemnya berada di command room yang memantau semua aktivitas pompa, supply BBM dan itu real time melalui smart infrastruktur PU.

Pihaknya juga telah memetakan lokasi yang berpotensi banjir di Semarang, di antaranya daerah Semarang Timur, Kaligawe, Genuk, dan Muktiharjo.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/06/13472001/begini-cara-ampuh-pemkot-semarang-atasi-banjir-dulu-jika-hujan-seperti-kolam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke