Salin Artikel

Derita 4.146 Warga Sukajaya Bogor Bertaruh Nyawa ke Tempat Pengungsian

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 10 desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, luluh lantak diterjang banjir dan tanah longsor pasca diguyur hujan deras sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020).

Bencana alam ini membuat 4.146 warga mengungsikan diri ke kantor desa, sekolah SD, musala, masjid, pesantren dan rumah-rumah warga.

Tempat tinggal yang selama ini telah mereka naungi habis disapu bersih banjir dan tanah longsor akibat meluapnya Sungai Cidurian.

Selain rumah, sedikitnya ada tujuh titik longsoran menutupi ruas jalan utama sehingga terdapat beberapa desa yang terisolasi.

Warga yang berhasil selamat dari bencana itu memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Meski demikian, mereka butuh perjuangan ekstra keras hingga bertaruh nyawa.

Jalanan terjal di kawasan perbukitan harus mereka lintasi selama berjam-jam.

Bahkan, hutan, sungai, kuburan dan perkebunan terpaksa dilalui demi sampai ke lokasi pengungsian.

Tak jarang dari mereka harus beristirahat sejenak karena kelelahan membawa barang bawaan.

Tepat satu hari setelah kejadian, Kompas.com menyempatkan diri menyaksikan perjuangan para korban yang mengungsi.

"Ya Allah, kita (keluarga) muter cari jalan (perbukitan) sambil hujan-hujanan, lewatin kuburan, kebon, pokoknya saya terobosin biar ada jalan kebetulan saya bawa bayi 10 bulan dan harus ditutupi pakai selimut," ucap Neneng sambil tersedu-sedu mengelap keringat bercampur lumpur.

Ibu tiga anak itu ini tak patah arang berusaha mencari jalan keluar dari lokasi bencana di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Perempuan berusia 33 tahun ini mengaku bersyukur bisa selamat dari bencana yang terjadi di desanya.

Desa tersebut adalah salah satu yang terparah dihantam banjir dan longsor.

Para korban bencana di desa tersebut mengeluhkan kekurangan makanan dan obat-obatan.

Selain itu, mereka juga sangat membutuhkan pakaian, selimut, terpal, tikar, terutama makanan bayi dan air mineral.

Terlebih, banyak balita dan anak-anak yang kini mulai terserang penyakit.

Nasib korban yang masih terkatung-katung membuat banyak pihak terdorong untuk turun tangan membantu para korban.

Sementara itu, tim gabungan dari jajaran personel Polres Bogor, TIM SAR, Brimob dan TNI juga terus mencari para korban yang masih belum ditemukan dan mencatat sejumlah desa yang terisolasi.

Data sementara jumlah desa yang terdampak adalah Desa Cisarua, Cileuksa, Desa Kiarasari, Kiarapandak, Harakat Jaya, Pasir Madang, Jayarahara, Sukamulih, Sipayung, dan Desa Urug.

Kemudian, untuk rincian rumah yang mengalami kerusakan yaitu, 460 rumah rusak berat, 234 rusak ringan dan 72 rusak sedang.

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan, jumlah tersebut merupakan kalkulasi dari semua data yang dikumpulkan dari posko bencana di Kantor Kecamatan Sukajaya.

"Iya data sementara itu tercatat 4.146 korban yang mengungsi dari total 766 rumah rusak, baik sedang, ringan dan berat," ujar Joni saat dikonfirmasi, Minggu (5/1/2020).

Dia menyebut, enam orang korban meninggal dunia, tiga orang hilang, dan 34 orang terluka.

"Tiga orang warga atas nama Amri (65), Maesaroh (25), Cici (10), belum diketahui keberadaannya dan masih dilakukan pencarian. Tim Gabungan bencana TNI, Polri dan BPBD masih kesulitan menembus akses lokasi," ujarnya.

Joni mengatakan, pencarian para korban dan proses evakuasi masih terus berlanjut hingga hari ini.


Posko bencana terpadu yang terletak di Kantor Kecamatan Sukajaya terus menerus menerima bantuan logistik dan obat-obatan yang disebar di beberapa desa secara bertahap.

"Sebagian korban ada yang dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas," ujarnya.

Sementara tiga desa lain yang terdampak bencana, yakni Desa Kiara Sari, Desa Cileuksa dan Desa Pasir Madang belum terdata mengenai kerusakan rumah.

"Ketiga desa itu belum terdata kerusakan rumah karena Tim Gabungan masih kesulitan menembus akses lokasi," ujarnya.

Berikut rincian data jumlah kerusakan rumah dan pengungsi akibat banjir dan longsor di Kabupaten Bogor:

- Desa Harakat Jaya, Kampung Sinar Harapan, 19 rumah rusak berat dan 1.308 warga mengungsi

- Desa Kiara Pandak, 255 rumah rusak berat dan 600 warga mengungsi

- Desa Sukamulih, 86 rumah rusak ringan, 72 rumah rusak sedang,19 rumah rusak berat dan 50 warga mengungsi

- Desa Jaya Raharja, 32 rumah rusak berat dan 136 warga mengungsi di rumah-rumah warga 

- Desa Cisarua, 50 rumah rusak ringan, 37 rumah rusak berat dan 97 warga mengungsi

- Desa Cileuksa 824 warga mengungsi di rumah-rumah warga

- Desa Kiarasari 365 warga mengungsi di rumah-rumah warga

- Desa Urug 298 warga mengungsi di rumah-rumah warga

- Desa Pasir Madang 450 warga menungsi di Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Mesjid, Pesantren dan rumah-rumah warga 

- Desa Sipayung 18 warga mengungsi di rumah-rumah warga

https://regional.kompas.com/read/2020/01/05/13462861/derita-4146-warga-sukajaya-bogor-bertaruh-nyawa-ke-tempat-pengungsian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke