Salin Artikel

Jembatan Tak Kunjung Dibangun, Warga Bima Pikul Kendaraan Seberangi Sungai

Akibatnya, warga terpaksa memikul kendaraan roda dua saat melintasi sungai.

Sulaiman, warga setempat mengatakan, jembatan penghubung beberapa desa di bagian utara Kecamatan Soromandi ini sudah lama putus disebabkan banjir dua tahun silam.

Saat musim hujan, mobil maupun sepeda motor tidak bisa melintasi sungai karena debit air yang sangat besar.

Akhirnya, pengendara meminta warga sekitar untuk memikul kendaraan guna menyeberangi sungai yang berarus deras.

Setiap sepeda motor dipikul lima orang tanpa mengharapkan upah. Sedangkan mobil harus menunggu air sungai surut.

"Terpaksa dipikul, kalau dipaksa sepeda motor lewat bisa tenggelam. Air sungainya deras dan dalam, pengendara tidak berani menyeberang. Sementara mobil tentu tidak bisa lewat dan harus menunggu banjir reda," kata Sulaiman, saat ditemui usai ikut menggotong kendaraan, Jumat (3/1/2020)

Sulaiman mengatakan, warga sangat khawatir akan keberadaan jembatan ini.

Jika banjir, warga tak bisa melanjutkan perjalanan.

"Masih mending kendaraan roda dua masih bisa digotong, itupun bila memungkinkan arus banjir tidak terlalu deras. Sudah lama sekali kami seperti ini," ujar dia

Dia sangat berharap pemerintah segera membangun jembatan yang terletak di dusun Sowa itu. Sehingga akses transportasi masyarakat cepat terhububung.

Jembatan tersebut merupakan akses utama untuk yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Soromandi yakni Desa Sai dan Sampungu.

"Kita sangat berharap ada perhatian pemerintah dengan membangun jembatan itu, supaya akses transportasi tempat kami ini bisa terhubung dengan desa lain. Sehingga pertumbuhan perekonomian masyarakat bisa tumbuh dan berkembang," ucapnya

Menurut dia, di Kecamatan Soromandi memiliki hasil pertanian yang melimpah seperti bawang merah dan jagung.

Hasil bumi ini terkadang dijual ke daerah lain untuk kebutuhan sehari-hari.

"Hasil pertanian di sini sangat banyak. Hanya saja, kendalanya itu tadi, jembatan tidak ada. Kondisi ini menyulitkan akses utama bagi petani dan pedagang," ungkapnya.

Seorang pengendara sepeda motor, Najamudin menyatakan, ketika  musim kemarau sungai tersebut bisa dilalui kendaraan.

Namun, saat musim hujan seperti ini, pengguna jalan kesulitan melintas karena tidak ada akses penghubung.

Dia menceritakan, warga menggunakan motor dan mobil tujuan sejumlah desa di Kecamatan Soromandi ataupun yang hendak menuju Kota Bima, terpaksa harus turun dari kendaraan karena tak dapat melewati sungai.

Apalagi saat musim hujan datang, pengguna jalan kesulitan melintas karena aliran sungai yang deras.

Satu-satunya kendaran khusus roda dua milik warga digotong menyeberangi sungai, kemudian melanjutkan perjalanan.

Namun, kondisi tersebut menyulitkan ketika para pengguna jalan membawa anak dan barang bawaan.

"Sulitnya itu banyak barang, belum lagi kita bawa anak tentu yang harus dipikirkan keselamatan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terlebih aliran sungai yang cukup deras," tuturnya

Dia pun sangat berharap agar pemerintah termasuk Bupati dan Gubernur NTB agar bisa membangun kembali jembatan tersebut.

Pemerintah juga diminta membangun jembatan darurat untuk mempermudah warga melakukan perjalanan.

"Kami butuh jembatan. Kalau bisa dibuat jembatan darurat agar kami tidak lagi kesulitan seperti ini," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/04/12574571/jembatan-tak-kunjung-dibangun-warga-bima-pikul-kendaraan-seberangi-sungai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke