Salin Artikel

Cerita Korban Selamat Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang, Terseret Arus hingga Teriak Minta Tolong

KOMPAS.com - Tragedi kecelakaan maut yang menewaskan 27 penumpang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (24/12/2019), menyisakan cerita mendalam bagi Hasanah (52).

Betapa tidak, ia tak pernah membayangkan bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7031 AU rute Palembang-Bengkulu yang ditumpanginya terjun bebas ke jurang dengan kedalam 75 meter.

Hasanah menceritakan, sebelum bus yang ditumpanginya masuk ke dalam jurang, ia bersama cucunya bernama Aisyah (9), dan kedua rekannya sedang bercanda tak sedang tidak tidur.

Sambungnya, dalam perjalanan dari Bengkulu ke Palembang, bus yang dikemudikan Feri sempat terperosok ke parit di Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel.

Untuk mengeluarkan bus yang masuk dalam parit, lanjutnya, seluruh penumpang disuruh keluar lalu bus ditarik oleh mobil lain.

"Bus kami hampir terbalik. Seluruh penumpang langsung disuruh turun. Waktu itu ada mobil travel yang lewat, kami minta tarik," kata Hasanah, yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Besemah, Kota Pagaralam, Selasa (24/12/2019).

Belum lama bus melaju, sambungnya, Bus Sriwijaya yang dikemudikan Fery menabrak pembatas jalan dan langsung masuk ke jurang.

"Sopir kami itu bawa mobil ngebut. Saya tidak lagi tidur, waktu itu lagi ngobrol sama cucu. Tiba-tiba bus langsung terjun begitu," jelasnya.

Untuk keluar dari dalam bus, lanjutnya, para penumpang pun memecahkan kaca.

"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ujarnya yang duduk di nomor 4 dari belakang bus dikutip dari TribunSumsel.com.

Saat keluar dari bus, ia dan cucunya terseret arus sungai yang deras.

"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras. Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," ungkapnya.

Menurutnya, tidak semua penumpang terbawa arus sungai yang deras, beberapa penumpang ada yang bertahan di atas badan bus.

Saat itu, dirinya pun berterak minta tolong, bahkan cucunya Aisyah yang masih berusia 9 tahun pun ikut berteriak minta tolong orang sekitar.

"Cucu saya teriak, om tolong kami, yang ada di atas tolong kami. Kondisi malam itu tidak ada orang," ujarnya.

Tak lama itu,  lanjutnya, beberapa warga setempat mulai berdatangan.

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)/TribunSumsel.com

https://regional.kompas.com/read/2019/12/24/19370191/cerita-korban-selamat-bus-sriwijaya-yang-masuk-jurang-terseret-arus-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke