Salin Artikel

Mangkrak 34 Tahun, Bandara Ngloram Blora Didarati Pesawat Akhir 2019

BLORA, KOMPAS.com - Keseriusan pemerintah menggarap reaktivasi Bandar Udara Ngloram, Kabupaten Blora, Jawa Tengah kian menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Rencananya, di akhir 2019, akan dilakukan uji coba pendaratan pesawat jenis ATR di bandara yang berlokasi di Kecamatan Cepu tersebut.

Sementara itu, akses keluar masuk Bandara Ngloram untuk warga sekitar juga akan ditutup. 

Selama ini Bandara Ngloram digunakan oleh masyarakat untuk tempat pengeringan padi dan hasil pertanian lainnya.

Landasan pacunya yang memanjang itu juga dimanfaatkan untuk menggembala ternak, latihan berkendara mobil, berolahraga, dan aktivitas lainnya.

Saat ini, proses pembangunan Bandara Ngloram hampir merampungkan pengerjaan runway atau landasan pacu dengan target akhir Desember 2019.

Pada tahap awal ini, landasan pacu Bandara Ngloram dibangun sepanjang 1,2 kilometer, dari ukuran sebelumnya sepanjang 900 meter.

Selanjutnya, runway bakal diperpanjang hingga 2,6 km. 

Begitu pengerjaan runway selesai, pada awal tahun 2020 mulai direalisasikan pembangunan terminal penumpang, sehingga akhir tahun 2020 diharapkan Bandara Ngloram bisa beroperasi untuk komersial. 

"Secara keseluruhan, pekerjaan kurang lebih sudah mencapai 95 persen. Untuk 5 persen pekerjaan sisanya masih dikebut. Sisa pekerjaan itu pada pembangunan drainase. Sementara untuk landasan pacu dipastikan pekan depan sudah rampung," kata Ketua Satuan Pelaksana Pembangunan Bandara Ngloram, Abdul Rozzaq, Senin (16/12/2019). 

Project Manager PT Clara-Sega KSO, Nugroho, menyampaikan, khusus untuk landasan pacu yang dikerjakan oleh pihaknya diperkirakan hasilnya sudah lebih dari 95 persen. 

"Semoga dalam 2 hari ini hotmix sudak selesai. Setelah pekerjaan semua selesai, pihak bandara akan menutup semua pagar yang terbuka," kata Nugroho.

Diketahui, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui kantor Unit Penyelenggara Bandara Dewandaru, Karimunjawa-Jepara, mengucurkan anggaran sebesar Rp25.011.336.000 bersumber dari APBN 2019.

Anggaran itu digunakan untuk pekerjaan perpanjangan runway 300 meter x 30 meter, rekontruksi runway, taxiway, termasuk marking, dikerjakan oleh PT Clara-Sega KSO.

Mewakili masyarakat, Wakil Bupati Blora Arief Rohman mengaku senang dengan terwujudnya reaktivasi Bandara Ngloram. 

Bandara yang dibangun di era orde baru tersebut akhirnya akan dioperasikan kembali setelah mangkrak selama 34 tahun.

Bandara Ngloram diharapkan menjadi sarana penunjang untuk akses perekonomian masyarakat, demikian juga di sektor pariwisata. 

Terlebih, Bandara Ngloram terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api Kapuan yang jaraknya sekitar 300 meter.

"Terwujudnya Bandara Ngloram adalah kabar baik bagi masyarakat Blora, karena memang sudah lama diinginkan. Ini akan menjadi angin segar bagi perekonomian dan pariwisata di Blora," kata Arief saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Senin (16/12/2019). 

Dahulu, Bandara Ngloram yang beroperasi di tahun 1980-1984 adalah sebagai bandara khusus, artinya bandara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan pokoknya.

Saat itu, Bandara Ngloram digunakan hanya untuk kepentingan Pertamina EP-IV, Pusdiklat Migas dan dosen untuk Akamigas. 

Bandara Ngloram adalah salah satu bandara di Indonesia yang dibangun untuk tujuan memaksimalkan pengelolaan minyak dan gas bumi. 

Dalam dunia penerbangan internasional, nama resmi Bandara Ngloram adalah Ngloram Air Strip.

Fungsi utamanya adalah mengangkut para pengajar dan periset di bidang minyak dan gas bumi menuju Pusat Pengembangan Tenaga ( PPT ) Perminyakan dan Gas Bumi di Kecamatan Cepu.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, akhir tahun 2019 ini akan ada pesawat charter yang diujicobakan mendarat di Bandara Ngloram.

Menurutnya, saat ini proses pembangunan Bandara Ngloram hampir merampungkan pengerjaan runway atau landasan pacu. Pekerjaaan tersebut dijadwalkan selesai pada 24 Desember 2019.

"Kalau itu selesai, akhir tahun ini kita akan uji coba pendaratan pesawat yang pertama," ujarnya saat mengecek pengerjaan runway Bandara Ngloram, Blora, Kamis (12/12/2019).

Begitu pengerjaan runway selesai, lanjut Ganjar, pada Januari 2020 mulai dilakukan penggarapan terminal, sehingga akhir tahun 2020 diharapkan bisa beroperasi.

Dengan begitu akses peningkatan perekonomian masyarakat Blora dan sekitarnya akan terdongkrak. Terlebih, bandara tersebut sangat dekat dengan stasiun.

"Kalau kerja samanya kompak begini, perekonomiannya terbuka, pariwisatanya terbuka dan masyarakatnya juga akan terbuka. Apalagi bandara ini dari Stasiun Kapuan hanya 300 meter. Dekat sekali. Maka transportasi kereta dan bandara terintegrasi," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/16/16422541/mangkrak-34-tahun-bandara-ngloram-blora-didarati-pesawat-akhir-2019

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke