Salin Artikel

Tangani Sampah di Medan, Pemko Medan Cari Investor

Pelaksana tugas (Plt) Akhyar Nasution berharap, dari feasibility study yang dilakukan investor, hasilnya memperlihatkan kelayakan secara finansial.

Hal tersebut diungkapkannya usai gerak jalan (fun walk) dari Desa Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan dalam peringatan Hari Migran Sedunia yang digelar International Organizatiion of Migrant (IOM) Medan, Jumat pagi tadi (13/12/2019). 

Menurutnya, penanganan sampah itu ada beberapa step.

Pertama, menggerakkan masyarakat supaya mewadahi sampahnya agar tidak berserak. Cara ini, kata Akhyar, untuk membangkitkan kultur kepedulian masyarakat terhadap sampah.

Menurutnya, sudah menjadi tugas pemerintah mengangkutnya ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Dengan TPA ini kita berusaha mencari investor yang yang bisa mengkonversi sampah ini menjadi dalam bentuk lain," katanya. 

Teknologi konversi sampah paling efektif

Menurutnya, investornya sudah banyak tapi belum ada yang terealisasi hingga saat ini.

Investor sebenarnya sudah melakukan feasibility study untuk menilai kelayakan salah satunya terkait finansial.

Bukan masalah besarnya nilai investasi. Besarpun, kata dia, kalau menguntungkan pasti akan berjalan. 

"Jadi kita mencari investor yang lain yang mungkin punya teknologi yang lebih efektif dan efisien. Kemarin kita ketemu juga pihak yang sudah melakukan feasibility study itu, feasible secara finansial sehingga dia go ahead," katanya. 

Dia menargetkan bisa secepatnya terealisasi.

"Targetnya secepatnya lah. Tapi kita tak bisa paksa orang mau investasi. Nah, jadi teknologinya banyak tapi belum feasible secara ekonomi. Tetap harus disubsidi. Kalau subsidinya banyak tak sanggup lagi kita," katanya. 

Akhyar menambahkan, dalam penanganan sampah, jika masih terjadi keterlambatan dalam pengambilan, dia meminta maaf kepada masyarakat yang mengeluhkannya.

"Bisa jadi becaknya rusak, betulinnya perlu waktu. Bisa jadi petugasnya batuk-batuk, kan gak mungkin sehat terus. Apalagi ini pekerjaannya sampah terus kan. Saya bukan membela keterlambatan tersebut, tapi itubukan karena mereka lalai, itu sekali-kali," katanya. 

Medan Zero Waste 2020, perangi sampah plastik

Beberapa waktu lalu, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Utara (Walhi Sumut), Dana Prima Tarigan mengatakan, bersama dengan Pemerintah Kota Medan pada April 2018 telah dicanangkan program Medan Zero Waste 2020.

Pencanangan itu dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. 

Dia berharap pemerintah tetap memiliki komitmen. Menurutnya, konsep Medan Zero Waste tidak boleh asal jadi.

Dengan menggabungkan konsep masing-masing, menurutnya akan lebih baik dalam penanganan sampah di Kota Medan.

"Dengan begitu, apakah 2020 bisa zero waste, kita akan lihat. Ini harus dimulai," katanya. 

Menurutnya, saat ini belum banyak yang menyadari bahwa sampah plastik memiliki bahaya yang sangat serius. Tidak sekadar membuat banjir.

Kandungan di dalam sampah plastik sangat beragam dan karenanya harus menjadi perhatian serius. Dia menyadari bahwa merubah mindset bukanlah hal mudah.

"Saya rasa semua harus paham tentang sampah, khususnya sampah plastik ini. Tentang bahayanya, dan tindakan apa yang harus dilakukan. Pelaku usaha apa yang harus dibuat, pemerintah buat apa dan kita masyarakat buat apa," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/13/20012561/tangani-sampah-di-medan-pemko-medan-cari-investor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke